Nama
Orizuka sudah bolak-balik terdengar di kuping saya sejak awal saya menyukai membaca novel-novel bertema
romance dan remaja. Namun, saat itu, saya keburu tertuju hanya pada lini Teenlit dan Metropop pada sebuah penerbit dan Orizuka (setahu saya) belum pernah menerbitkan novel untuk kedua lini tersebut. Namun, secara perlahan saya membeli dan mengumpulkan novel-novel karyanya, meskipun belum dibaca juga.
Pengalaman pertama saya membaca tulisan Orizuka adalah
novella berjudul
Sunrise bersama
novella yang ditulis
Christian Simamora berjudul
Cinderella Rockefella yang termasuk dalam seri GagasDuet, dalam buku
With You.
Secara saya menyukai jenis tulisan yang lincah nan menggemaskan, maka waktu itu pesona tulisan Orizuka saya rasakan tertutupi pesona tulisan Christian yang lincah dan
witty. Jadilah saya kurang bersemangat (lagi) untuk memulai membaca karya-karya Orizuka. Hingga, mau tak mau, saya membaca salah satu karyanya.
Lebih tepatnya lagi "calon" karya terbarunya di tahun 2013 ketika saya menerima tawaran menjadi pemeriksa aksara (
proofreader) novel
The Chronicles of Audy: 4R terbitan Penerbit Haru. Dan, pengalaman memeriksa aksara untuk novel itu menjadi pengalaman paling mengesankan sebagai seorang
proofreader, sejauh ini. Biasanya, saya akan melakukan minimal dua kali pengecekan naskah. Dan, biasanya juga saya butuh minimal sehari-dua hari untuk pengecekan pertama. Sedangkan ketika mengecek pada kesempatan pertama untuk naskah Audy ini, saya hanya membutuhkan waktu tak kurang dari 3 jam. Yap, TIGA jam! Selain karena gaya penulisan dan hasil suntingan yang sangat rapi, cerita Audy-nya sendiri membius saya sejak lembar halaman pertama. Bayangan muram
Sunrise tak membekas sama sekali. Di Audy buku #1 itu, saya menemukan Orizuka yang berbeda. Orizuka yang lincah, manis, sekaligus trengginas.
Maka, sejak saat itu saya menunggu tawaran untuk ikut menangani naskah-naskah Orizuka lagi. Sayangnya, dikarenakan satu dan lain hal, saya harus menolak tawaran memeriksa aksara untuk buku kedua Audy bertajuk
The Chronicles of Audy: 21. Bersyukur, saya kembali ditawari Penerbit Haru untuk membantu menangani kisah Audy buku ketiga (buku terakhir? tanya Orizuka langsung, yaaa...hehehe) bertajuk
The Chronicles of Audy: 4/4. Dikarenakan posisi penyunting langganan untuk Audy sedang berhalangan, Penerbit Haru justru menawari saya untuk menyunting naskah ini. Saya yang biasanya berperan sebagai pemeriksa aksara sekaligus penyumbang saran hasil suntingan, langsung
shock. Saya
speechless. Bukan apa-apa. Naskah ini sudah ditunggu oleh banyak pembaca di luar sana, dengan ekspektasi yang luar biasa tinggi. Saya hanya merasa tidak berkompeten menyunting naskah ini. Tapi, karena Penerbit Haru memberikan suntikan keyakinan, pada akhirnya saya memantapkan diri untuk menerima tawaran ini.
Tawaran yang kemudian antara saya syukuri dan saya sesali.
Eh, maksudnya? Ehmm, untuk orang seperti saya yang bermimpi bekerja di dunia perbukuan, tawaran untuk menyunting atau mengedit naskah merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Menurut saya, editor menjadi orang kedua yang bertanggung jawab penuh atas bagus-jeleknya sebuah naskah. Syukur saya panjatkan karena diberi kesempatan menyunting salah satu naskah dari seorang penulis produktif Indonesia yang novel-novelnya selalu ditunggu para penggemarnya. Namun, terselip juga sesal karena senyatanya saya memang merasa kurang bisa memberikan sentuhan pada naskah ini. Bukan karena naskah ini buruk, tapi justru sebaliknya, naskah ini begitu rapi dengan alur dan adegan yang menurut saya sudah pas. Saya sampai "bersemedi" sementara waktu untuk memutar otak, mencari ide bagaimana menambahkan bumbu-bumbu penyedap untuk membuat naskah ini kian lengkap. Dan, saya tetap mati kutu. Sebagai pribadi dan editor, saya sangat puas dengan naskah ini dan pada akhirnya hanya menyentuh bagian-bagian yang menurut saya perlu disentuh.
Dan... editor kan juga manusia, ya? Penyunting juga pembaca yang bisa ikut larut selama proses penyuntingan. Buat yang sudah baca novel ini, tentu bisa paham, ya, bahwa ada beberapa bagian yang jika dinikmati benar-benar bisa bikin air mata turun dengan sendirinya.
Saya tak bisa memungkiri bahwa ada masanya saya mesti menyambar selembar tisu di nakas dan mengelap mata yang mendadak basah. Tapi, ada masanya juga saya terbahak tanpa bisa dicegah ataupun nyengir keki ketika mendapati adegan romantis yang...
khas Audy sekali. Ini contohnya:
Lihat saja, tak banyak catatan yang bisa saya berikan. Di bagian ini saya benar-benar dibuat terkikik-kikik tak keruan. Mana saya kan juga penggemar Cinta dan Rangga dalam film "Ada Apa Dengan Cinta" yang melegenda itu.
Tentu saja, saya berusaha semampunya untuk --lagi-lagi-- mencoba memenuhi ekspektasi
readerizuka yang sudah menantikan novel ini. Jikalau masih ada lubang di sana-sini yang membuat pembaca gagal mendapati apa yang diharapkannya, saya bersedia ikut disalahkan. Toh, sebagai seorang penyunting sudah seyogianya saya mampu memberikan saran-saran perbaikan yang lebih banyak lagi pada naskah ini.
Namun demikian, saya tetap menyatakan bahwa
The Chronicles of Audy: 4/4 yang sudah bertransformasi menjadi novel fisik yang mulai beredar bulan Juni 2015 ini adalah karya bagus lainnya dari Orizuka. Terkhusus untuk pembaca setia kronik Audy, tentu saja sangat sayang sekali jika melewatkan novel ini begitu saja. Bacalah, bacalah, dan bacalah. Ada banyak perspektif baru dari masing-masing tokoh di novel ini yang bisa kita jadikan contoh dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selamat membaca, tweemans.
Okeh, itu tadi sesi curhat saya yang ketiban durian runtuh ditawari menjadi penyunting buku ketiga serial Audy karya Orizuka. Nah, sekarang saatnya
giveaway. Ada satu eksemplar novel
The Chronicles of Audy: 4/4 buat tweemans yang beruntung. Cara ikutan
giveaway-nya gampang, kok. Cukup jawab pertanyaan di bawah ini, langsung di kolom komentar disertai akun Twitter (jika ada) dan alamat Email yang bisa dihubungi untuk konfirmasi hadiah.
Jawaban kamu ditunggu paling lambat hari
Sabtu, 27 Juni 2015, pukul 23.59 WIB. Satu orang tweeman yang beruntung akan mendapat satu eksemplar novel
The Chronicles of Audy: 4/4 karya Orizuka hasil suntingan saya ini. Ditunggu, ya.