Tuesday, February 21, 2012

[Novel Young Adult] 13 Reasons Why by Jay Asher


Tanya Kenapa?
Read from 16 to 18 February 2012
Rating: 3 out of 5 star


Judul: 13 Reasons Why
Pengarang: Jay Asher
Penerjemah: Mery Riansyah
Penyunting: Endah Sulwesi & Lulu Fitri Rahman
Korektor: Tisa Anggriani
Pewajah sampul: Bambang Suroto
Penerbit: Matahati
Tebal: 288 hlm
Harga: Rp
Rilis: Oktober 2011 (cet ke-1)
ISBN: 6029625578

Summary
Clay Jensen menyukai Hannah Baker. Tidak, rasanya lebih dari sekadar suka. Namun, semuanya tak lagi jadi soal. Hannah Baker sudah tiada. Gadis itu telah meninggalkannya untuk selama-lamanya. Dengan cara yang tragis pula. Bunuh diri. Meskipun demikian, Hannah meninggalkan untuknya 7 keping kaset berisi 13 rekaman yang menguak alasan Hannah Baker memilih mengakhiri hidupnya.

Tentu saja, pikiran Clay dipenuhi bermacam pertanyaan yang tak ia ketahui jawabannya mengingat rasa-rasanya ia tak pernah berbuat hal yang salah dan menyakiti Hannah. Lalu, mengapa ia juga mendapat kaset-kaset itu? Mari ikut mendengarkan rekaman detik demi detik Hannah mengungkap alasan-alasannya mengakhiri hidup bersama Clay Jensen dan mengetahui mengapa Clay juga ada di rekaman tersebut melalui novel debutan Jay Asher berjudul 13 Reasons Why ini.

Sebelum diterjemahkan oleh Matahati, saya sudah berhasrat membaca novel ini (e-book) ketika salah satu group pembaca novel Young Adult di goodreads.com menjadikan buku ini sebagai buku baca bareng, namun saya masih urung turut serta. Maka, ketika Matahati mengabarkan akan merilis terjemahan novel ini, saya pun sekali lagi berniat membacanya. Dan, akhirnya saya membacanya.

Judulnya provokatif. Tiga belas alasan mengapa. Mengapa ada tiga belas alasan? Alasan apa? Hmm, dari situ pun saya sudah berusaha menebak bahwa telah terjadi satu peristiwa penting dengan 13 alasan yang menjadi latar belakang terjadinya peristiwa tersebut. Pun, saya sudah membaui ada nuansa suspense pada novel ini. Meskipun, tentu saja, terdapat begitu banyak skenario yang mungkin saja menyebabkan perlunya 13 alasan untuk terjadinya sebuah peristiwa. Hah! Saya ngomong apa? Entahlah. Abaikan saja.

Yang jelas, memang ada 13 alasan yang diungkap Hannah Baker dalam 7 keping kaset di mana masing-masing alasan terkoneksi dengan orang-orang yang secara bergiliran akan menerima kaset itu dan mau tak mau mendengarkannya. Terkadang, saya mengernyit dan bertanya, “masak sih, cuman karena begitu saja, Hannah bisa menganggap orang itu ikut andil dalam keputusannya untuk bunuh diri?” Maka, itulah perasaan saya sepanjang membaca novel ini. Saya tak mendapati hal-hal signifikan dari cerita Hannah. Ternyata, Jay Asher pun sudah menduga bakal ada pembaca yang “kebingungan” memahami pesannya (yaitu saya) sehingga di akhir novelnya, ia membuat semacam question and answer yang menjelaskan beberapa hal terkait 13 Reasons Why ini.

Dan, moral of the story kisah ini begitu apik. Bahwa setiap kejadian pasti ada sebab-musababnya. Nggak mungkin ujug-ujug seseorang melakukan sesuatu, seimpulsif apa pun orang itu, apalagi untuk sesuatu yang ekstrem, misalnya saja bunuh diri. Ahh, membahas topik bunuh diri saya jadi ingat tagline saya beberapa tahun lalu, “Mengapa bunuh diri diharamkan jika hidup itu sendiri adalah sebuah pilihan?” Saya memahami bagaimana perasaan Hannah Baker atas hidupnya.
Saya butuh segalanya berhenti. Orang-orang. Kehidupan. (hlm. 260)
Sebagai manusia biasa, beberapa kali saya pun mengalami patah arang. Jika sudah begitu saya hanya mengharapkan gelap. Anggapan saya, dunia akan lebih baik tanpa keberadaan saya. Saya ini hanya beban. Untunglah, masih ada keluarga besar yang menyita sebagian besar prioritas saya. Sehingga keinginan semacam itu bisa tersingkirkan.

Menjadi Clay Jensen pun bukan peran yang mudah. Dari awal kita sudah disuguhi pergolakan batin yang luar biasa. Bagaimana tidak, seseorang yang mencintai Hannah dengan sepenuh hati dan tak merasa pernah menyakiti Hannah, Clay malah masuk dalam daftar yang dibuat Hannah. Maka, sepanjang membaca novel ini, pembaca akan diajak merasakan sensasi atas setiap hal yang terkuak dari rekaman. Dan, dari petunjuk yang disertakan dalam setiap rekaman, Clay menyusuri tempat-tempat yang menjadi lokasi kejadian yang dimaksudkan Hannah.

Pada tahap tertentu saya akan meragukan konsistensi rekaman-rekaman yang dibuat oleh Hannah. Bagaimana bisa, ia yang sudah kalut ingin mengakhiri hidupnya masih sempat membuat sejumlah 13 rekaman itu yang adalah gabungan dari narasi berdasar memori Hannah dan rekaman langsung dari peristiwa yang dialaminya.
Saat ini kalian pasti bertanya-tanya, siapa sih mereka? Hannah, kau lupa menyebutkan nama mereka. Tapi aku tidak lupa. Jika ada satu hal yang masih kumiliki, itu adalah ingatanku. (hlm. 214)
Jadi, jika saya tak memberikan bintang maksimal untuk novel ini, bukan berarti novel ini tak bagus, namun itu lebih karena saya sendiri yang gagal menangkap esensinya. Bagi saya yang sudah kebanyakan membaca cerita-cerita cheesy, novel ini semacam kudapan berat yang ketika dilahap pun masih memaksa saya untuk memeras otak. Apa sih maksudnya?

Dari segi cetakan, sudahlah, gabungan mbak Endah-mbak Lulu-Mery-Tisa sudah pasti menghadirkan hasil cetakan optimal. Sepanjang saya membaca, hanya satu typo yang saya temukan (hlm. 214: berciumam) dan jarang saya temukan kalimat membingungkan/ambigu/tak efektif. Salut deh.

Selamat membaca, kawan!


Oiya, ini beberapa sampul edisi negara lain:





Monday, February 20, 2012

[Segera Terbit] Buku Baru Bersampul MENAWAN Terbitan Gagas Media


Sudahlah, Gagas Media itu juaranya sampul novel lokal. Tak heran lah, jikalau pada penyelenggaraan Indonesian Reader Festival 2011, dalam acara Anugerah Pembaca Indonesia 2011, Jeffri Fernando, salah satu pewajah sampul jempolan Gagas Media dinobatkan sebagai pewajah sampul terfavorit. Sampul-sampul karyanya memang, fiuuhhh, aduhaiii.....bagussss bangetttss. Nah, sepertinya sih beberapa di antara novel-novel baru yang akan segera diterbitkan oleh Gagas Media ini adalah karya Jeffri. Tunggu tanggal terbitnya, untuk mendapatkan kepastian...:)

1. Good Fight by Christian Simamora


Sinopsis dicopy paste dari fanpage Gagas Media di facebook:

Dia tak benar-benar mencintaimu, kau dan aku sama-sama tahu itu.

Dibawakannya kau bunga, tetapi bukan kesukaanmu. Digenggamnya jemarimu, tetapi tidak cukup mesra. Dia mencium bibir indahmu, lalu cepat-cepat menyudahinya.

Puaskah kau dengan cinta seperti itu?

Sampai kapan kau terus duduk di situ, menunggu dia berbalik menginginimu?

Berhentilah mengabaikanku.

Tak bisakah kau memberiku kesempatan juga? Lirik aku sebentar saja. Dengarkan aku sebentar saja. Biar aku buat kau percaya, hanya aku yang bisa membuatmu bahagia.

Hanya aku—bukan dia.


2. Flavor of Love by aL Dhimas

Sinopsis:

Aku mencandu segala hal yang manis—terutama dirimu. Seperti madu di ujung lidahku, kecupanmu terasa manis, menghangatkan sekujur tubuhku dengan rona malu. Seperti tiga sendok gula untuk tehku, entah sejak kapan hariku tak lagi lengkap tanpa kehadiranmu.

Jadi maaf jika aku seperti tak tahu malu mengakui ini di hadapanmu. Tapi sungguh, aku teramat membutuhkanmu. Butuh sekian lama waktu untuk menyadari ini, tapi sekarang aku benar-benar percaya. Hanya kau yang kumau. Hanya kau yang mampu membuatku merindu.

Katakan, apa jawabmu? Harus seberapa lama lagi bibirku mengering karena menahan diri membisikkan cinta untukmu?


3. Now and Then: Mengetuk Pintu Cinta by Ann Arnellis


Sinopsis:

Hari ini, ketika melihatmu lagi, kesadaranku terbawa oleh riak hati. Dadaku sesak dipalu malu dan rindu. Cinta menyuruh untuk menghampirimu, tapi ragu membuatku terpaku. Aku bertahan hanya mengagumimu dari jauh.

Seandainya kau tahu betapa ini juga berat untukku. Menjauhimu adalah hal terburuk yang harus kulakukan.

Maaf, Sayang, jika hingga sekarang belum ada jalan keluar bagi kita. Aku harus bagaimana? Senjata apa yang harus kubawa untuk memperjuangkan hubungan yang tak direstui orangtua? Bisakah hanya dengan cinta saja?

Thursday, February 2, 2012

[Kuis Buku] Berhadiah 2 Copy Novel Metropop Sunshine Becomes You by Ilana Tan


Yahhh, setelah saya sendiri menikmati membaca novel terbaru karya Ilana Tan, Sunshine Becomes You, meskipun tidak terpuaskan secara pribadi, saya ingin berbagi kebahagiaan membaca lagi "kekhasan" menulis dari novelis terlaris (sepertinya) di lini metropop-nya Gramedia ini. Eh, kuisnya hanya di twitter tapinya yaaa...jadi, kalo mau ikutan harus pake akun twitter, hehehe.... colek aja @fiksimetropop yaaa.

Pertanyaan dan cara menjawabnya adalah sebagai berikut:


Pertanyaan:
Sebutkan setting lokasi dari novel Tetralogi 4 Musimnya Ilana Tan secara BERURUTAN dari buku 1 s.d. buku 4. Ingat ya, harus URUT.

Cara menjawab:
@fiksimetropop spasi<#IlanaTan>spasi<#LoveFebruari>

Sekali lagi, ini kuisnya hanya diadain di twitter ya, temans.....:) Good luck!

Wednesday, February 1, 2012

[Buku Baru] Nyonya Besar by Threes Emir


Jadi, ceritanya saya hanya ingin sekadar window shopping saja di Gramedia Plaza Semanggi sore tadi. Niatnya sih ngecek stok baru di obralan Gramedia yang ada di lantai 3A. Eh, ternyata keterusan muterin Gramedia-nya dan secara tak terduga menemukan metropop yang ini. Saya celingukan, berharap ada petugas Gramedia di dekat-dekat rak new arrival di area novel tempat saya berdiri, ternyata tak ada. Saya hendak meminta petugasnya membuka segel salah satu bukunya sebagai buku contoh. Saya terbiasa begitu, biar nggak seperti beli kucing dalam karung.

Dan, sayangnya, berhubung tak ada petugas yang lewat dan saya berprinsip tak akan pernah membuka segel buku oleh saya sendiri, saya memutuskan membeli metropop yang ini. Saya sudah diingatkan dengan label "based on true stories" yang saya benci dan tambahan "kumpulan kisah kaum sosialita" di bawah judulnya, tapi saya tetap nekat beli dan...entahlah, ini fiksi apa bukan. Dua cerita awal yang saya baca (setelah saya beli, tentu saja), kok seperti bukan fiksi. Duuuh, saya beli kucing dalam karung nih. :hammer

Berikut penampakannya:


Harga: Rp42.000

Sinopsis:
Nyonya Besar adalah nyonya penggemar tas merek tertentu yang harganya selangit, ia kesal sekali melihat begitu banyak wanita yang ikutan menentengnya, padahal tas mereka palsu.

Nyonya Besar adalah istri seorang direktur yang gemar musik klasik dan berdansa ballroom, sementara suaminya penikmat musik dangdut. Setengah mati sang Nyonya Besar ingin mengubah selera musik suaminya, namun tak berhasil.

Nyonya Besar adalah seorang nyonya baik hati yang tidak hanya membiayai sekolah anak-anak sopirnya, bahkan juga mengirim si sopir dan istrinya ke Mekah untuk naik haji.

Nyonya Besar adalah seorang ibu yang dengan indra keenamnya mampu melihat anak gadisnya menjadi ”simpanan” pejabat dan dengan tegas membawa kembali putrinya pulang.

Jangan-jangan salah satu Nyonya Besar dalam buku ini punya kisah yang sama dengan Anda atau orang yang Anda kenal....



Ukuran : 13.5 x 20 cm
Tebal : 272 halaman
Terbit : Februari 2012
Cover : Softcover
ISBN : 978-979-22-7928-3


Selamat membaca, kawan!