Thursday, November 5, 2015

[#BacaBarengMinjul] On set of... Ivy Bridal #BBM_UnbrokenVow


Halo, tweemans, bagaimana kabar bacaanmu? Buat yang ikut baca bareng minjul edisi novel Amore bertajuk The Unbroken Vow karya Kezia Evi Wiadji, kalian sudah sampai mana? Tetap semangat membaca, ya, soalnya semakin ke tengah konflik dalam kisah rumah tangga Ivy Sutedja dan Ethan Wicaksana ini semakin "panas" dan bikin nagih pengin segera buka halaman-halaman selanjutnya. Ganbatte!


Nah, sembari melanjutkan-baca, yuk sekarang kita ngobrol-ngobrol santai dulu seputar The Unbroken Vow ini. Banyak hal yang bisa kita bahas dari novel ini, tapi untuk saat ini mari kita bahas soal setting lokasi khusus dalam The Unbroken Vow. Jika kalian sudah melewati bab-bab awal, tentunya kalian sudah tahu tentang Ivy Bridal, kan? Belum? Wah, kalian mesti kelewatan bacanya, coba cek lagi di Bab 4.

Ivy Bridal adalah salah satu lokasi khusus yang cukup berpengaruh untuk keseluruhan jalan cerita novel ini. Dari tempat ini terwujud latar belakang profesi dan keseharian Ivy. Bersama rekannya, Hannah, Ivy merintis usaha ini sejak usia 28 tahun dan kini usaha mereka itu sudah menjejak tahun keempat. Ivy Bridal memfokuskan usaha pada perancangan dan penjualan gaun pengantin. Sampai dengan batas bacaan sekarang, saya mendapati kesan bahwa Ivy Bridal hanya melayani perancangan gaun pengantin khusus mempelai wanita.

Secara fisik, tampilan luar Ivy Bridal digambarkan berada di satu kawasan rumah-toko (ruko) berlantai tiga.

source: http://mentessobredotadas.blogspot.co.id

Sedangkan untuk ilustrasi desain interior dan isi ruangan dideskripsikan secara mendetail oleh Evi di Bab 4. Dari pintu masuk, di sudut ruangan terdapat meja resepsionis (penerimaan tamu). Di lantai satu ini juga merupakan area pajang dengan etalase penuh gaun rancangan Ivy (dan Hannah?) yang ditampilkan melalui maneken, termasuk rancangan terbarunya.

source: http://weddingdress-factoryoutlet.co.uk/locations/london.php
Ruangan di lantai satu dilapisi parket berwarna kayu (parket berasal dari istilah berbahasa asing, yaitu: parquette. Parquette berarti menyusun potongan-potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai, wikipedia) dengan dinding ber-wallpaper motif klasik warna cokelat muda dengan panel putih di bagian bawahnya. Di beberapa tempat di dindingnya dipasang foto berpigura kuning keemasan yang menampilkan foto-foto gaun pengantin rancangan Ivy.

source: http://www.verawang.com
Naik ke lantai dua, oleh Ivy ruangan ini difungsikan sebagai ruang penyimpanan seluruh gaun pengantin dan aksesori sekaligus ruang fitting. Ruangan dibuat serbaputih berukuran 60 meter persegi dengan pintu kaca sebagai pintu masuknya. Lemari berpintu cermin diletakkan menutupi seluruh dinding dan hanya menyisakan space untuk pintu.

source: http://decorwoo.blogspot.com
Terakhir, kita naik ke lantai tiga yang disekat menjadi dua bagian, ruang kerja pribadinya dan ruang finishing. Pada bagian ruang kerjanya terdapat jendela. Ruang finishing digunakan sesuai namanya yaitu untuk pemberian sentuhan akhir pada gaun rancangannya, seperti menambahkan aksesori semacam payet, renda, kristal, dan sebagainya.

source: http://www.tidyhouse.info
Bagaimana, sudahkah tergambar tempat kerja Ivy? Dari Ivy Bridal inilah keseharian Ivy membentuk karakternya. Pada waktu-waktu sibuk, Ivy bisa menghabiskan waktunya sepanjang hari (bahkan sampai lembur) di Ivy Bridal. Tak jarang Ivy mengontak Ethan untuk menggantikan dirinya untuk menjemput Cindy dari sekolah yang akhirnya menjadi bumerang bagi Ivy sendiri. Ups... kita cuma bahas setting, ya, soal cerita, yuk... kita teruskan-baca novel The Unbroken Vow ini.

Selamat membaca dan berdiskusi, tweemans.

Wednesday, November 4, 2015

[Resensi Novel Young Adult] The Fill-in Boyfriend by Kasie West


Witing trisno jalaran soko kulino...
(cinta hadir karena terbiasa)

When Gia Montgomery's boyfriend, Bradley, dumps her in the parking lot of her high school prom, she has to think fast. After all, she'd been telling her friends about him for months now. This was supposed to be the night she proved he existed. So when she sees a cute guy waiting to pick up his sister, she enlists his help. The task is simple: be her fill-in boyfriend—two hours, zero commitment, a few white lies. After that, she can win back the real Bradley.

The problem is that days after prom, it's not the real Bradley she's thinking about, but the stand-in. The one whose name she doesn't even know. But tracking him down doesn't mean they're done faking a relationship. Gia owes him a favor and his sister intends to see that he collects: his ex-girlfriend's graduation party—three hours, zero commitment, a few white lies.

Just when Gia begins to wonder if she could turn her fake boyfriend into a real one, Bradley comes waltzing back into her life, exposing her lie, and threatening to destroy her friendships and her new-found relationship.

Judul: The Fill-in Boyfriend
Pengarang: Kasie West
Tebal: 352 hlm
Format: e-book
Bahasa: Bahasa Inggris

https://www.goodreads.com/book/show/18660447-the-fill-in-boyfriend 

The Fill-in Boyfriend adalah buku ketiga Kasie West yang saya baca setelah The Distance Between Us dan On the Fence. Yang membuat saya tertarik untuk membaca karya-karya Kasie West adalah kemampuan Kasie untuk menuliskan kisah remaja-dewasa-muda yang biasa namun serba tak terduga dengan karakter-karakter yang kuat. Tak terkecuali The Fill-in Boyfriend ini. Mungkin tema cowok bohong-bohongan sudah pernah dinovelkan, tapi karakter Gia Montgomery yang adalah tipikal cewek populer dan sekaligus rapuh sepertinya masih jarang diangkat sebagai karakter utama. Dan, Kasie bisa membuat saya geregetan sepanjang membaca karena sisi rapuh dari seorang "ratu" sekolahan itu.

Selain Gia, karakter-karakter lain juga cukup kuat, termasuk ibu dari si cowok bohong-bohongan. Well, saya tidak akan menyebutkan nama karakter si cowok bohong-bohongan, ya. It will destroy the whole story. Karena memang itu yang menjadi inti dari kisah The Fill-in Boyfriend ini.

Oh, dan, ya, yang juga membuat saya menyukai novel remaja-young-adult karya Kasie adalah cara menulis yang diakuinya "squeaky clean" dan saya memang terobsesi membaca (atau menulis) kisah romance yang tetap bikin kebat-kebit tanpa adegan yang terlalu vulgar.

Secara garis besar, The Fill-in Boyfriend mengisahkan kegalauan Gia yang terus didesak oleh teman segengnya--terutama Jules, untuk membuktikan bahwa dia punya cowok. Terakhir Gia menyebut nama cowoknya Bradley, anak kuliahan, dan pernah berfoto bersama namun sayangnya (atau untungnya?) wajah Bradley tetap tak terlihat begitu jelas sehingga teman-temannya masih belum teryakinkan bahwa Gia punya cowok. Sial banget donk, ya, kalau cewek sepopuler Gia enggak punya teman kencan di pesta Prom? Celakanya, Gia memang sepertinya ketiban sial. Justru di pesta itulah Bradley yang akhirnya datang malah minta putus darinya. Panik dan stres membuat Gia frustrasi. Unutngnya ada seorang cowok---entah baik hati, entah psycho--di parkiran yang mau dimintanya jadi cowok pengganti Bradley--the Fake Bradley, dan menemaninya ke pesta Prom.

Itulah awal premis hubungan Gia dengan the Fake Bradley di hampir sepanjang novel. Nanti ada remah-remah konflik yang disumbang dari adik dan ibu si cowok Fake Bradley, keluarga Gia sendiri, mantan si Fake Bradley, dan tentu saja teman segeng serta teman satu sekolah Gia. Buat saya, sih, kisahnya cukup seru dan bikin senyum-senyum sendiri dan geregetan sendiri. Kalau kamu lagi kepingin baca kisah remaja yang enggak ribet, ringan, tapi cukup mengasyikkan, The Fill-in Boyfriend ini bisa jadi pilihan bahan bacaanmu selanjutnya. Untuk sementara ini belum ada versi terjemahan bahasa Indonesia-nya, sih.

My rating: 3,5 out of 5 star.

Monday, November 2, 2015

[#BacaBarengMinjul] ...mari membaca bareng The Unbroken Vow karya Kezia Evi Wiadji


"Saat keputusan terasa salah,
akankah terus melangkah?"
---The Unbroken Vow by Kezia Evi Wiadji

Hai, tweemans, senang sekali karena event #BacaBarengMinjul belakangan ini kembali semarak. Setelah sebelumnya kita menyelami kehidupan dewasa muda melalui novel Young Adult berjudul Re-Write karya Emma Grace, kali ini kita beranjak ke kisah yang lebih dewasa yang tersaji melalui novel dari lini Amore berjudul The Unbroken Vow karya Kezia Evi Wiadji. Pada gelaran kali ini, dua peserta #BBM_UnbrokenVow adalah Rahayu di akun Twitter @RiniCipta dan Mukhammad Maimun di akun Twitter @MukhammadMaimun.

Namun, seperti biasa, gelaran #BBM_UnbrokenVow ini tidak hanya bisa diikuti oleh saya, Kezia Evi Wiadji, Rahayu, dan Mukhammad Maimun saja, tweemans sekalian yang sudah punya bukunya tapi belum sempat dibaca, ayo sekalian ikut baca bareng. Pasti enak, kalau bacanya bareng teman, kan? Yang sudah baca bukunya pun bisa lho kalau mau baca ulang atau sekadar berbagi kesan selama merampungkan-baca The Unbroken Vow. Tweemans cukup sertakan tagar #BBM_UnbrokenVow pada setiap tweet yang kalian posting selama periode baca bareng yaitu dari tanggal 2 - 7 November 2015. Nah, buat yang belum punya bukunya tapi ngebet banget pengin baca, mungkin itu pertanda kamu mesti ke toko buku dan beli bukunya (atau kalau enggak, pinjem ke temanmu).

Ayok atuh kita ramaikan #BacaBarengMinjul edisi The Unbroken Vow by Kezia Evi Wiadji ini. Have fun, tweemans.