Friday, May 31, 2013

[Giveaway] Supernova #1: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh by Dee


Buat saya, Supernova #1: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh karya Dewi "Dee" Lestari merupakan salah satu novel 'sastra' yang bisa saya kunyah dengan lahapnya. Saat kali pertama novel ini booming, saya memang belum ngeh dan setelah hanya sekadar mendengar orang-orang meributkan Supernova, saya mulai punya niatan untuk mencoba membacanya.

Seingat saya, waktu itu saya masih tinggal di Balikpapan. Dan, puji syukur, saat saya window shopping ke Gramedia Balikpapan Plaza, saya menjumpai novel ini di tumpukan khusus, di lorong antara rak-rak buku, cetakan edisi ekonomis, hanya Rp18.000 saja kalau tidak salah sih. Saya tak perlu berpikir berkali-kali untuk membelinya. Langsung saja dibawa ngacir ke kasir.

Dhimas dan Ruben adalah dua orang mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di negeri Paman Sam. Dhimas kuliah di Goerge Washinton University, dan Ruben di John Hopkins Medical School. Mereka bertemu dalam suatu pesta yang meriah, yang diadakan oleh perkumpulan mahasiswa yang bersekolah di Amrik. 

Pertama kali bertemu mereka terlibat dalam percakapan yang saling menyudutkan satu sama lain, hal tersebut dikarenakan oleh latar belakang mereka, Dhimas berasal dari kalangan The Have, sedangkan Ruben, mahasiswa beasiswa. Tetapi setelah Ruben mencoba serotonin, mereka menjadi akrab membincangkan permasalahan iptek, sains, sampai acara buka-bukaan bahwa Ruben adalah seorang gay. 

Ternyata tak disangka-sangka bahwa Dhimas juga adalah seorang gay. Maka jadilah mereka sepasang kekasih, meskipun mereka tidak pernah serumah dalam satu apartemen. Bila ditanya mereka menjawab supaya bisa tetap kangen, tetap butuh usaha bila ingin bertemu satu sama lainnya. Dalam pertemuan di pesta tersebut mereka telah berikrar akan membuat satu karya. Satu masterpiece. Satu tulisan atau riset yang membantu menjembatani semua percabangan sains. Roman yang berdimensi luas dan mampu menggerakkan hati banyak orang.

Well, saat itu kan saya masih muda ya, dan mata masih sehat-sehatnya, jadi tampilan kaver maupun font serta layout novel itu tak saya permasalahkan. Waktu itu, saya hanya kepengin segera ikut merasai apa sih yang bikin orang-orang suka pada novel ini. Dan, buat saya, pengalaman membaca novel ini adalah salah satu pengalaman tak terlupakan. Satu, karena untuk kali pertamanya saya menikmati membaca istilah-istilah fisika (padahal di SMA saya puyeng setengah hidup, dan nilai akhir pun hanya di angka 5 koma sekian, duh!), dan dua, saya menyukai bagaimana Dee membuat tokoh novel di dalam novel. Awesome, buat saya sih.


Untuk bernostalgia kembali dengan kenikmatan membaca Supernova #1, kali ini saya ingin menyelenggarakan giveaway berhadiah novel itu, sama yang edisi ekonomis juga. Kali ini, giveaway dilakukan dengan metode rafflecofter di bawah ini, silakan diisi ya. Dan, meninggalkan komentar adalah wajib, jadi seperti biasa di akhir komentar mohon untuk meninggalkan identitas (alamat email atau akun twitter). Giveaway diadakan tanggal 31 Mei - 1 Juni 2013. Pengumuman yang beruntung tanggal 2 JUni 2013. Good luck!

a Rafflecopter giveaway





[Pengumuman] Yang Beruntung di Giveaway MAHOGANY HILLS


Perjodohan mungkin akan menjadi salah satu tema kisah-kisah romance yang akan terus dan terus diangkat ke dalam karya seni ya, baik buku, film, lagu, atau kerya seni yang lain. Mungkin hanya karena perbedaan selera saja, masih ada yang menyukai tema tersebut, namun ada juga yang tidak (*nunjuk diri sendiri*). Well, itulah manusia. Kita diberikan anugerah 'rasa' yang pada dasarnya berbeda satu dengan yang lainnya. Maka, sudah sewajarnya kita bertoleransi dan saling menghargai perbedaan itu yaa...


Nah, kini saatnya mengumumkan siapa tweeman yang beruntung mendapatkan satu eksemplar novel Amore berjudul Mahogany Hills, karya perdana Tia Widiana, yang juga merupakan juara pertama dari Lomba Penulisan Amore 2012 yang diselenggarakan oleh Gramedia. Metode giveaway hari ketiga, tanggal 29 Mei 2013, saya kembali menggunakan bantuan dari aplikasi The Hat untuk memilih tweeman yang beruntung, dan setelah melalui proses pengundian, yang terpilih adalah....




Selamat kepada @ruthmunthe, kamu yang terpilih di giveaway ini. Tunggu informasinya via DM twitter nanti yaaa...

Buat tweeman yang lain, masih ada beberapa giveaway yang bisa diikuti...tetap semangattt yaaa.....

Thursday, May 30, 2013

[Pengumuman] Yang Beruntung di Giveaway #RESTART


Ahhhh, kan giveaway-nya banyakan jadi ajang curhat, hihihi. Tapi, mudah-mudahan dengan begitu unek-uneknya tersalurkan, ya? Dan, semoga saja (bagi yang benar-benar mengalaminya) kamu bisa segera bangkit, move on, me-restart hati kamu, dan memulai semuanya dengan semangat baru. Semangat untuk menjalani hari-harimu lebih baik lagi, hehehe... Terima kasih untuk seluruh tweeman yang sudah ikutan giveaway-nya yaaa.


Berbeda dengan giveaway hari Senin, kali ini saya memilih langsung komentar yang #makjleb dan sedikit-banyak hampir sama dengan kisah yang ada di novel Restart karya Nina Ardianti, di mana di novel itu Syiana dikisahkan bebal hatinya pada laki-laki karena dikhianati oleh kekasihnya, Yudha, dengan berselingkuh. Dan, saya menjatuhkan pilihan pada komentar berikut ini....

Mungkin ini sebelumnya akan jadi ajang curcol :D
Kisah ini sudah terjadi bertahun-tahun silam tapi masih sangat membekas lah, yah berati sekarang udah bukan pasangan lagi. Yap, mantan pasangan :p

Dulu aku punya pacar, yah selama beberapa bulan hubungan kami adem ayem aja, bahkan terlalu datar.Dan di satu pihak, aku masih memiliki perasaan sama orang lain.Di satu sisi aku merasa bersalah banget sama pasanganku ini, dia orangnya baik menurutku waktu itu. Aku telat janjian dia nggak marah, dia jemput tapi aku malah main sama teman dia juga nggak marah.

Namun aku sudah nggak tahan sama hubungan ini dan merasa bersalah ama dia karena masih suka sama orang lain, jadi aku putuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Selama beberapa hari dia sering sms atau telpon tapi aku abaikan. Aku merasa sangat bersalah pokoknya sama dia.

Suatu hari aku pergi ke pusat perbelanjaan di kotaku, aku nongkrong di lantai teratas jadi bisa lihat keadaan di lantai bawah, dan aku melihat mantanku ini dari lantai atas tapi dia nggak melihat aku, dan dia udah jalan sama cewek lain. Padahal ini masih jarak satu minggu setelah putus, hmmmm... Yah aku positif thinking aja lah, mungkin dia udah nemuin pengganti aku.

Dan setengah tahun kemudian, aku dikasih tahu sama sahabatku kalau ternyata dulu sewaktu aku pacaran sama mantanku ini, aku ternyata adalah pacar keduanya alias selingkuhannya. Dan aku nggak tahu kalau sewaktu dia pacaran sama aku ternyata dia udah punya pacar !!!! Errrrgh,,,,makannya satu minggu putus udah punya gandengan baru. Ternyata.... Sahabatku ini tahu karena dia punya teman yang dekat sama mantanku ini.

Itulah kesalahan terbesarnya dia, sia-sia aja rasa bersalahku :/ Dan aku baru tahu kenyataan itu setengah tahun kemudian.

Twitter: @shaa1102
Tweet: https://twitter.com/shaa1102/status/339194391442907137

Hmmm, nyesek kayaknya, ya? Untung sih, kamu akhirnya mutusin dia. Selain karena rasa bersalahmu yang masih menyimpan rasa untuk seseorang lainnya, kamu beruntung sudah menyimpan energi yang mungkin terbuang percuma karena di belakangmu si dia justru menjalin kasih dengan yang lain. Tapi, sekarang sudah berhasil move on, donk?

Oke, selamat untuk Shaa, tunggu DM saya di akun twitter kamu. Semoga bekas lukamu segera disembuhkan, dan semoga novel Restart karya mbak Nina Ardianti ini bisa menyemangatimu untuk terus melaju di kecepatan standar move on yaaa....., ngomong-ngomong sudah dapet penggantinya belum? Gih, cari lagi yang baru kalo belum....#eh.

Buat tweeman yang lain, masih ada giveaway-giveaway berikutnya yang menanti kalian....:) Tetap semangattttt.....

[Giveaway] Perfect Chemistry by Simone Elkeles


Perfect Chemistry menjadi salah satu novel young adult favorit saya. Well, itu lebih karena saya telanjur menyukai pengarangnya sih. Sebelum membaca novel yang merupakan volume pertama dari serial Perfect Chemistry (trilogi) ini, saya sudah membaca trilogi Ruined yang juga dikarang oleh Simone Elkeles. Trilogi itulah yang membuat saya jatuh suka pada tulisan-tulisan Simone.

Brittany Ellis memiliki segalanya: cantik, pintar, kaya, dan pacar yang populer.

Alex Fuentes adalah gangster berdarah Mexico yang terlibat banyak masalah serius.

Saat mereka dipaksa menjadi partner lab di kelas Kimia, Brittany merasa inilah akhir dari kehidupan “sempurna” yang berusaha ia pertahankan selama ini. Sedangkan bagi Alex, inilah kesempatan untuk memenangkan taruhan guna mendapatkan sang diva.

Akankah Brittany jatuh dalam pelukan sang gangster dan melepas Colin Adams, sang kapten tim football? Saat kimia cinta mulai bereaksi, apa pun mungkin terjadi...


Nah, yang versi terjemahan Bahasa Indonesia ini diterjemahkan oleh Angelic Zaizai. Awalnya saya ingin meminta Zaizai bercerita sedikit tentang novel ini, tapi, saya tak kunjung mengirim email ke dia jadinya malah lupa *keplak*.



Oiya, Simone juga akan menerbitkan buku barunya pada bulan Oktober nanti (di US), ahhh, di Indonesia kapan yaaa...dah nggak sabar pengin baca tulisan tante Simone lagi...

After getting kicked out of boarding school, bad boy Derek Fitzpatrick has no choice but to live with his ditzy stepmother while his military dad is deployed. Things quickly go from bad to worse when he finds out she plans to move them back to her childhood home in Illinois. Derek’s counting the days before he can be on his own, and the last thing he needs is to get involved with someone else’s family drama.

Ashtyn Parker knows one thing for certain--people you care about leave without a backward glance. A football scholarship would finally give her the chance to leave. So she pours everything into winning a state championship, until her boyfriend and star quarterback betrays them all by joining their rival team. Ashtyn needs a new game plan, but it requires trusting Derek—someone she barely knows, someone born to break the rules. Is she willing to put her heart on the line to try and win it all?
 
Baiklah, untuk yang belum punya atau belum baca novel ini, dan juga dalam rangka menyongsong terbitnya buku terbaru Simone Elkeles berjudul Wild Cards, saya ingin menyelenggarakan giveaway berhadiah novel ini. Caranya gampang kok, seperti giveaway-giveaway kemarin. 

1.  Giveaway diadakan di twitter.
2.  Tweet minimal satu kali tentang giveaway ini dengan format: [Indonesia Only] Hey, check this awesome Perfect Chemistry Giveaway's on metropop-bloger.com @SimoneElkeles @fiksimetropop
3.  Jawab pertanyaan berikut (di twitter, boleh menggunakan twitlonger): "Menurut kamu, adegan pertemuan di sekolah yang seperti apa yang bisa disebut romantis dan cute?"
4.  Jawab dengan format: @fiksimetropop #PerfectChemistry [Jawaban]
5.  Cukup tweet dua kali, satu tweet tentang giveaway ini (poin nomor 2) dan tweet jawaban kamu (poin nomor 3). Satu akun twitter hanya akan dihitung satu meskipun nge-tweet berkali-kali.
6.  Giveaway berlangsung tanggal 30 - 31 Mei 2013. Yang beruntung akan diumumkan pada tanggal 1 Juni 2013.

Good luck and keep reading, tweeman.

Wednesday, May 29, 2013

[Resensi Novel Amore] Mahogany Hills by Tia Widiana + Giveaway


Rumahku, surga dan nerakaku...

-- Juara 1 Lomba Penulisan Novel Amore 2012 --

Jagad Arya dan Paras Ayunda mendapatkan kehidupan yang mungkin diharapkan oleh semua pasangan pengantin baru. Segera setelah menikah, mereka tinggal di rumah bernama Mahogany Hills, di pelosok pegunungan Sukabumi yang sejuk dan indah.

Yang membedakan Jagad dan Paras dengan pasangan pengantin lainnya adalah mereka menikah bukan karena cinta. Baik Jagad maupun Paras punya rahasia yang mereka pendam. Kesepian, amarah, dan penyesalan bercampur aduk dengan rasa rindu dan kata cinta yang tak pernah terucapkan—semua itu senantiasa menggelayuti Mahogany Hills.

Dengan caranya masing-masing, Jagad dan Paras berjuang untuk menghadapi satu pertanyaan yang pada suatu titik harus mereka jawab: Sanggupkah mereka bertahan dalam pernikahan yang tak sempurna itu?

Pengarang: Tia Widiana
Pewajah sampul: Cynthia Yanetha
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 344 hlm
Harga: Rp58.000
Rilis: Mei 2013
ISBN: 978-979-22-9584-9

Saya menemui keganjilan ‘pribadi’ ketika membaca novel yang ditahbiskan sebagai Juara 1 Lomba Penulisan Novel Amore tahun 2012 ini. Banyak sekali faktor yang berpotensi menghambat saya untuk menyukai novel ini. Pertama, adegan awal novel ini ternyata ‘hampir-mirip’ dengan adegan pembuka novel CoupL(ov)e-nya Rhein Fathia yang juga sedang saya baca (malam pertama yang canggung, adegan lingerie nan dramatis, panggilan ortu dan mertua yang dibedakan, serta mantan-mantan yang berseliweran). Kedua, ada tiga hal yang paling tidak saya sukai dari sebuah karya fiksi ada di novel ini, yakni: perjodohan, kecelakaan, dan amnesia, dan ketiga hal itu ada di novel ini. APAHHH??? (insert = *melotot dramatis*) Nah, dengan dua faktor itu semestinya saya benci novel ini. Tapi, nyatanya enggak. Ini sungguh ganjil. Dan, tanpa bisa saya sangkal, saya menyukai novel ini.

Mendapat kerhormatan karena diberi kesempatan ikut terlibat dalam proses seleksi awal Lomba Penulisan Novel Amore, saya mendapat jatah menilai kurang lebih 50-an naskah. Betapa mengejutkan, bahwa dari jumlah itu kurang lebih 20% di antaranya bertemakan perjodohan. OMAGAT! Saya sampai benar-benar muak dengan tema itu. Jika tweeman sempat mengikuti ocehan saya di twitter, saya pernah mengeluh tentang ini. Mengapa sih, banyak banget penulis (baru) kerap mengangkat tema ini? Nggak bosen apa? Buat saya pribadi sih, “Dih. Boring bangetsssssss, sumpah!” Masih banyaklah topik lain di luar sana yang dapat dipilih untuk mempertemukan-dan-mempersatukan-cinta-dalam-ikatan-yang-suci tanpa melalui perjodohan. *sigh* Dan, di dalam novel ini pun ada unsur perjodohannya itu. Meskipun, harus saya akui, dibanding 20% naskah yang jatah saya tadi, Mahogany Hills memang ditulis jauh lebih bagus.

gambar dari sini: segitigamedia.blogspot.com
Saya benar-benar dibuat penasaran dan berharap dapat segera membaca Mahogany Hills sejak naskah ini diumumkan menjadi yang terbaik dalam Lomba Penulisan Novel Amore bulan lalu. Benar saja, di luar faktor-faktor pribadi di atas, saya jatuh cinta pada novel ini. Gaya mendongeng Tia cocok dengan selera saya. Tidak terlalu mendayu-dayu, tapi juga tidak kaku. Pas. Tepat takaran. Selama proses membaca, saya tak mengalami kendala macet gegara tulisan. Palingan hanya karena (lagi-lagi) faktor-faktor pribadi saja.

[SPOILER ALERT] Well, ini spoiler, tapi juga saya pengin jujur. Siapa tahu ada orang yang sama seperti saya, yang tidak menyukai unsur ini. Unsur paling menyesakkan tentu saja amnesia. Oh, GOD! Saya benar-benar muak sebenarnya dengan ini. Tapi, ya mau bagaimana? Kan yang ngarang bukan saya. Terserah pengarangnya mau mengarang tentang apa, kan? Namun, seandainya saya ditanya, sesuai selera saya, unsur inilah yang membuat saya turn off ketika membaca novel ini. Setelah adegan pemicu terjadinya amnesia, saya bacanya lempeng saja. Menunggu sampai ceritanya diakhiri.

gambar dari sini: gemamedisiana.blogspot.com
Plot-nya oke. Subplot-nya yang menurut saya masih sedikit kurang. Apakah mantan Paras yang digambarkan temperamental dan ‘sinting’ itu langsung mundur hanya sekali gebuk sama Jagad? Sementara tokoh mantan Jagad pun kurang tereksplor secara mendalam, mengingat ia digambarkan seorang cewek nekat, apa iya cuman dibegitukan sama Jagad ia langsung mundur? Hmmm...

Setting-nya oke. Karakterisasi-nya oke. Pernak-pernik-nya oke. Diksi-nya oke. Konflik-nya, karena kurang ganasnya dua tokoh pendukung utama, konflik kurang menukik tajam. Saya masih kurang sreg jika puncak konflik ditandai kejadian amnesia itu. Tapii, ah...sudahlah.

Bicara soal tokoh-tokoh yang ada di sini, mengapa mertua Paras (orangtua Jagad) tidak diceritakan ikut panik ketika Paras terkena amnesia, ya? Padahal pada satu adegan ketika Paras kalut mendapati Jagad masih behubungan dengan mantannya, Paras dan sang ibu mertua mengobrol dengan sangat dekat. Agak aneh menurut saya sih, apalagi di saat yang bersamaan orangtua Paras diceritakan tak dapat menemani Paras. Atau saya yang kelewat baca detailnya, ya?

Oh, hampir lupa. Salah satu yang saya suka dari gaya mengarang Tia adalah kepiawaiannya untuk menahan-nahan sebuah rahasia/kejutan. Teaser di akhir adegan awal yang akan menjadi pembuka adegan berikutnya sungguh bikin saya ikut berdebar-debar menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Menurut saya gaya tarik-ulur ini sungguh sulit. Bila tak benar tekniknya, bisa menghancurkan sisi misterius yang ingin dibangun dan malah terkesan norak. Dan, bagi saya, Tia berhasil melakukannya dengan sangat baik di novel ini.

gambar dari sini: www.hoteldigarut.com
Mengesampingkan berbagai hal, I LOVE THIS BOOK VERY MUCH. Debut yang cantik, Tia. And, this book definitely deserves the Amore’s crown. Yang paling kuat dari semuanya, menurut saya, adalah settinglokasinya. Sebuah rumah di pelosok Sukabumi membawa nuansa romantis sekaligus mistis, sebenarnya. Lha, mereka cuman tinggal berdua dan untuk sekadar beli sabun harus pakai mobil, berarti kan agak-agak bikin merinding ya, tempatnya, hehehe. Tapi, romantisme yang terjalin di tengah kecanggungan hubungan Jagad-Paras justru menyeret saya ke drama percintaan yang indah. Entahlah, saya sampai sulit mendeskripsikan bagaimana dua orang ini bisa berinteraksi di balik keengganan berterus terang dan banyaknya awkward moment karena hubungan yang sah di dalam simpul ikatan pernikahan itu tidak dilandasi cinta. Benarkah keduanya sedikit saja tak mencintai satu sama lain dari sejak mula? Temukan sendiri jawabannya di sini ya. Surprise-surprisekecilnya bikin saya mengulum senyum.

Dari segi cetakan, ehem, masih ada beberapa typo. Too bad, kalau tidak salah ada lebih dari 5 typo yang saya temukan, termasuk salah penulisan Jagad menjadi Jadad, untung bukan ditulis Jasad ya...ups *ditoyor* Dannn..., ada satu typo di bagian epilog yang bikin saya ketawa ngakak,
“Karin dan Rasya berjalan keluar dari kamar, memakan baju pesta putih yang berpotongan...”

Hahaha....jadi keduanya nggak suka makan nasi, ya? Sukanya makan baju pesta... *ngikik*

Pada akhirnya, adalah rasa di dalam hati yang menentukan. Meskipun dengan begitu banyak hal yang tidak saya sukai, toh saya tidak bisa menyangkal bahwa perasaan saya ikut tersentuh oleh kisah Jagad-Paras ini. Pada satu titik saya ingin menggampar Jagad dan di titik lain saya ingin mengguncang-guncangkan bahu Paras karena keputusan-keputusan yang mereka ambil. Menarik dan sangat saya rekomendasikan buat pencinta romance untuk membaca novel yang juga merupakan Book of the Month di blog ini. Entahlah, saya kok merasa yakin bahwa novel ini akan makin mengangkat citra lini Novel Amore sehingga makin banyak pembaca yang berminat untuk mencicipi harlequin bercita rasa lokal ini. Sekali lagi selamat Tia, dan selamat Gramedia.

My rating: 4 out of 5 stars


Okay, giveaway timeeee....
1.       Giveawaydiadakan di blog ini.
2.       Tweettentang giveaway ini, minimal satu kali dengan format: Guys, ada giveaway keren berhadiah novel #MahoganyHills di http://metropop-lover.blogspot.com @tiawidia @fiksimetropop
3.       Silakan jawab pertanyaan ini di kolom komentar, “Menurut kamu, apa sih hal yang paling menyebalkan dari menikah karena dijodohin?
4.       Tinggalkan identitas kamu di akhir komentar, boleh alamat email, dan lebih baik jika akun twitter yang mudah di-mention.
5.       Periode giveaway: 29 – 30 Mei 2013, dan pemenang diumumkan tanggal 31 Mei 2013.

Good luck and keep reading, tweemans.


[Pengumuman] Yang Beruntung di Giveaway Macaroon Love


Wow...keren deh kalian, memasak untuk pasangan tercinta. Masakan special for someone special. Hmm, tapi banyak yang curcol kalo lagi jomblo yaaa... Gih, sana, dicari pasangannya. Kenapa cobak, hari gini, masih jomblo ajah? *dikepruk-rame-rame* #disuruh.ngaca.sendiri


Okay, berhubung, saya menggunakan pertanyaan terbuka untuk dijawab, maka saya tak akan menyebut mana jawaban yang benar dan mana yang salah. Dengan demikian, saya memasukkan keseluruhan entry yang masuk ke dalam undian yaaa, di mana saya menggunakan aplikasi tak berbayar, The Hat, untuk memilih siapa teman yang beruntung.

Dan, setelah dilakukan pengundian, yang terpilih pada giveaway hari Senin, 27 Mei 2013, dengan hadiah novel romance Macaroon Love karya Winda Krisnadefa, adalah.....




Untuk proses pengundiannya, silakan simak video berikut ini yaaa....


Selamatttt untuk @iamsheilla, tunggu informasi dari saya di DM twitter yaaa....untuk tweeman yang lain, masih ada beberapa giveaway yang bisa kalian ikuti. Tetap semangattt....

Tuesday, May 28, 2013

[Resensi Novel Romance] Restart by Nina Ardianti + Giveaway


Semangat untuk move on...

"Semua orang pernah patah hati. All you have to do is move on."

Aku selalu mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya. Aku lupa, semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga. Biarkan saja waktu yang menjadi obatnya.

Saat itu akan tiba, ketika aku benar-benar menerima kenyataan bahwa kini tak ada lagi 'kita'. Sekarang hanya aku, minus dirinya. Dia pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya. Aku bisa hidup tanpa kenangan dan senyumannya. Kalau sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia, apa bedanya bahagia setelah tanpa dirinya?

Aku pasti akan jatuh cinta lagi. Suatu hari nanti... dan dengan yang lebih baik dari dirinya.

Judul: Restart
Pengarang: Nina Ardianti
Editor: Prisca Primasari
Proofreader: Christian Simamora
Penata letak: Gita Ramayudha
Pewajah sampul: Dwi Anissa Anindhika
Tebal: 446 hlm
Harga: Rp55.000
Rilis: April 2013 (cetakan ke-1)
ISBN: 978-979-780-631-6

Happy itu sederhana. Buat saya, ‘senang’ adalah ketika membaca sebuah buku saya bisa sekaligus berkenalan dengan pengarangnya. Karena dengan begitu, apabila ada satu atau dua yang mengganjal di hati ketika membaca karyanya, saya bisa ‘langsung’ mengonfirmasikannya kepada sang pengarang. Saya bersyukur, memiliki kesempatan berkenalan dan bertemu serta mengobrol dengan mbak Nina Ardianti. Maka, ketika mbak Nina mengabarkan bahwa ada novel barunya yang akan terbit saya sangat bersemangat menantikannya. Bahkan, sebelum tanggal rilisnya saya sudah rajin menyambangi beberapa toko buku, siapa tahu bukunya sudah terbit dan langsung bisa dicomot.

Restart dalam pemahaman saya merupakan salah satu pilihan menu booting pada perangkat elektronik (komputer, laptop, handphone, dsb) yang digunakan untuk mengulang proses dari awal atau mematikan dan langsung menghidupkan kembali perangkat elektronik tersebut. Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat atas pemilihan judul yang amat-sangat-tepat dengan tema move on yang diusung novel karya terbaru dari mbak Nina ini. Judul yang sempurna untuk merangkum keseluruhan isi novel.

Excitement saya yang lain saat mulai membaca Restartadalah adanya keterkaitan novel ini dengan novelette mbak Nina di GagasDuet Fly to the Sky yang ditulis bareng Moemoe Rizal. Saya demikian sukanya sama buku itu, sampai benar-benar luar biasa bahagia ketika menemukan nama Edyta di dalam novel ini. Tokoh Syiana sendiri baru saya ngeh juga nongol di Fly to the Sky ketika saya menghubung-hubungkan setting dengan yang ada di novel GagasDuet itu. Benar saja, ini memang Syiana yang jadi teman curhat Edyta itu. Wahhhh, senangnya.


Sebenarnya, saya ingin menjadi seseorang yang selalu bisa mengosongkan memori otak ketika memulai membaca sebuah buku dan menganggap buku yang dibaca itu adalah buku pertama. Namun, saya tidak bisa. Selalu saja, terbit kelebatan sepotong ingatan jika di saat membaca cerita di buku itu justru mengingatkan saya pada cerita di buku yang lain atau malah cerita dalam film. Dan, sulit bagi saya untuk membendung diri agar tidak membanding-bandingkannya.

Maka, ketika saya mulai terhanyut oleh novel ini, saya tak dapat menghindarkan diri untuk membayangkan bahwa novel ini merupakan campuran novel khas aliaZalea dan Ika Natassa. Khususnya novel Celebrity Wedding (CW) dan A Very Yuppy Wedding (AVYW). Sederhana saja alasannya sih, karena kebetulan tokoh Syiana di sini berprofesi sebagai bankir (AVYW) dan Fedrian adalah seorang rock star (CW).  Dari segi cerita? Jelas, kesemuanya berbeda. Hanya kebetulan mirip di latar belakang tokohnya saja kok, serta temanya yang romance, sehingga rajutan kisahnya saya rasa memiliki geletar yang sama. Oiya, buat yang belum baca AVYW, jika punya waktu luang dan belum punya bahan bacaan, silakan dicoba-baca ya, that’s one of my favorite books.

Well, Restart ditulis dengan gaya khas mbak Nina yang lincah, segar, chic, dan bernuansa metropolis dengan setting waktu dan lokasi yang gampang banget membuat saya melebur di dalamnya. Apalagi, kebetulan setting lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal dan kantor saya, sehingga saya benar-benar merasa seperti seorang tetangga yang diajak ngobrol oleh tokoh-tokohnya di sini. Kebetulan yang menguntungkan, karena saya dapat secara langsung membayangkan bagaimana berkeringatnya makan soto ambengan di kawasan Tulodong itu, hahaha.

foto pre-wedding Onci (gitaris Ungu) dan Endhita (aktris) ini cocok gak ya jadi Syiana-Fedrian? Well, Onci kependekan sih, tinggian Endhitanya, hihihi. gambar dari sini: www.kasakusuk.com
Dari segi plot, check. Subplot, check. Karakter, check. Diksi, double check (suka banget diksinya). Nah, apa lagi coba? Udah check semua sih buat saya. Nggak ada yang perlu di-complaint. Saya sudah dibuat jatuh cinta sejak awal membacanya. Mau bagaimana lagi? Oh, soal konfliknya, juga check. Meskipun, hmmm, ini typically masalah cewek ya? Suka insecure gitu jika memiliki pasangan yang diketahui mantan-mantannya, menurut cewek ini, lebih cantik dan lebih oke dibanding dia? Terus karena alasan itu merasa tak pantas untuk si cowok dan menjauh darinya? Oh, dem, enggak. Lupa, saya pun sering merasa insecure, ding. Dan, saya cowok. #kunyah.linggis

Tema yang diangkat, yes, ini sangat tepat banget di saat-saat sekarang. Well, mungkin memang lebih pas timing-nya tahun lalu sih. Pas booming-booming-nya istilah galau. Sekarang kan kalau galau dikit ada yang komentar, “Udah 2013 woyyy masih galau aja.” Tapi, Restart juga pas timing-nya saat ini karena sudah nggak boleh galau lagi di tahun ini, Restart bisa jadi “buku contoh” buat siapa saja yang sedang patah hati untuk segera bangkit dan move on. Seperti kata Edyta, “Semua orang pernah patah hati. All you have to do is move on.” #jleb

gambar dari sini: thelovewhisperer.tumblr.com
Membaca Restart menjadi salah satu pengalaman membaca yang menyenangkan. Ada beberapa bagiannya yang membuat saya tertawa cekakakan. Ada juga yang menyemai keharuan. Sedih? Ada juga. Dan, yang saya suka, dialog dan narasinya pas, sehingga saya merasai kenyamanan ketika membacanya. Dan, terpenting, untuk yang tidak terlalu menyukai kontak fisik berlebihan, Restart juga tampil dengan nuansa romanceyang manis dalam porsi yang cukup.

Sebagaimana banyak tweemans pembaca lain yang sudah membaca novel ini, saya pun ketagihan. Hayoooo, mbak Nina musti tanggung jawab. Hahaha. Saya pengin banget ada novel lain yang bisa jadi spin off buat beberapa karakter di novel ini. Mereka sangat berpotensi untuk memiliki kisah yang oke untuk dinovelin. Ilham contohnya (meski ternyata sudah dinovelin ya, hehehehe...musti segera nyari Simple Lie nih....sepertinya saya pernah beli tapi lupa naruhnya #toyor). Aulia dan Ihsan juga bisa. Yang cewek siapa, ya? hmm...hmmm...jarang banget sih selain Edyta, tokoh cewek di sini. Banyakan cowoknya ;( Masak Bu Sandra mau dinovelin sendiri, mbak Nina? Kalau klan Arsjad sih, ehem, sudah diniatkan ya, Mbak Nina, jadi nggak perlu saya sebutkan. Pasti ada novel untuk mereka. Hohoho...can’t wait. #eh

Well, complain terbesar justru di tampilan/cetakannya. Typo? Boleh ya saya protes lagi. Plissss, donk Gagas, kan sudah pakai proofreader, masak sih typo-nya masih kayak banjir Jakarta gini? Mbak Nina sampai kaget waktu saya minta tanda tangan novel dan melihat bukunya saya tempeli penanda typo (post-it transparan) yang cukup banyak. Sini deh saya bantuin ngecekin typo kalau mau. #SONGONG.BANGET.GUENYAHHH.

Oke, saya nggak akan bikin daftarnya di sini tapi saya hanya ingin mengomentari beberapa saja. Apakah ini gaya selingkung di GagasMedia, tapi untuk frustrated itu bahasa Indonesianya frustrasi kan, bukan frustasi? Masih ada beberapa penggunaan diuntuk kata kerja dan di untuk kata depan yang salah (fatal sih ya, kalau yang ini). Penggunaan kata “mengacuhkan” yang kurang tepat. Acuh bermakna peduli. Jadi, jika kalimatnya berkonteks negatif (tidak peduli) harusnya ditulis, “tidak mengacuhkan” bukan “mengacuhkan”, contoh:
“Kamu parkir di mana?” Fedrian mengacuhkan pertanyaanku.
“Kamu nggak bawa mobil?” Aku mengulangi pertanyaanku.
Nah, dari konteks kalimat itu, disimpulkan bahwa Fedrian tidak menggubris/memedulikan pertanyaan Syiana sehingga dia harus bertanya ulang, kan? Maka, seharusnya kata “mengacuhkan” ditambahkan kata “tidak” di depannya. Hmm, untuk beberapa hal kesan saya hampir mirip dengan Halida Hanun. Jadi, saya tak perlu menulis ulang ya, silakan cek reviu Halida tentang novel Restart ini di sini.

Baiklah. Secara keseluruhan, saya jatuh cinta pada novel ini. Maka, sekarang selain Winna Efendi, Christian Simamora, Nilam Suri, dan Riri Sardjono, Nina Ardianti adalah novelis Gagas Media yang saya sukai. Jadi, apa pun (asal fiksi) yang ditulis sama mbak Nina, insyaAlloh saya pasti beli dan baca. Apalagi kalau terus menulis bitch-litsemacam Restart ini ya, mbak? Apa itu bitch-lit? Silakan tanya langsung ke mbak Nina-nya yaaa....:)

My rating: 4,5 out of 5.
(ga genep 5 karena yang 0,5 gegara typo-nya yang bejibun, huhuhuhu.)


Okay, giveaway timeeee....
1.       Giveawaydiadakan di blog ini.
2.       Tweet tentang giveaway ini, minimal satu kali dengan format: Guys, ada giveaway keren berhadiah novel #Restart di http://metropop-lover.blogspot.com @ninaardianti @fiksimetropop
3.       Silakan jawab pertanyaan ini di kolom komentar, “Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, nah buat kamu, kesalahan apa yang diperbuat oleh pasanganmu yang rasa-rasanya sulit kamu maafkan. Mengapa?
4.       Tinggalkan identitas kamu di akhir komentar, boleh alamat email, dan lebih baik jika akun twitter yang mudah di-mention.
5.       Periode giveaway: 28 – 29 Mei 2013, dan pemenang diumumkan tanggal 30 Mei 2013.

Good luck and keep reading, tweemans.


Monday, May 27, 2013

[Resensi Novel Romance] Macaroon Love by Winda Krisnadefa + Giveaway


Menjadi berbeda itu anugerah...


Pengarang: Winda Krisnadefa
Penyunting: Rini Nurul Badariah
Proofreader: Dina Savitri
Pewajah sampul: Muhammad Usman
Penerbit: Qanita – PT Mizan Pustaka
Tebal: 264 hlm
Harga: Rp49.000
ISBN: 978-602-9225-83-9

Untuk kali kedua, saya diminta Penerbit Mizan untuk menjadi MC sekaligus memoderatori talk show dan peluncuran novel romance dari lini Qanita. Pada kesempatan pertama, tiga novel juara utama yang dirilis, kali ini salah satu novel unggulan yang masuk 10 besar Lomba Qanita Romance 2012/2013 yang diluncurkan. Novel bertajuk Macaroon Love karya Winda Krisnadefa. Dari dua kali kesempatan ini, saya makin terpikat untuk terus membaca dan menikmati novel-novel dari Qanita Romance ini. Semoga ke depan, semakin banyak novel romance berkualitas yang dihadirkan oleh Qanita.

Macaroon Love menjadi salah satu novel yang paling cepat saya baca. Well, awalnya tentu saja termotivasi harus segera menuntaskan baca karena buku ini baru saya dapatkan satu hari (sudah menjelang malam pula) sebelum acara launching-nya, sehingga saya perlu bergegas. Namun, begitu saya membuka lembaran-lembaran halamannya, saya tak bisa menghentikannya. Tanpa bisa saya tahan, mata terus merunuti setiap adegan yang diracik secara apik oleh mbak Winda. Jujur saja, satu bab pertama memang agak sedikit ‘sulit’ buat saya. Entahlah, saya lagi-lagi terjebak kebosanan membaca deskripsi yang terlalu banyak itu. Hal itu masih berlanjut ke bab kedua. Bahkan, saya mulai panik akan gagal menyukai novel ini ketika penulis terus menerus memberikan kalimat penegasan akan karakter utamanya. Saya sampai berdecak kesal dan mendengus, “Mbak, gue udah tau kok Magali ini aneh, tapi ya gak perlu lah tiap berapa paragraf sekali, terus-terusan ada kata ‘aneh’ disebut-sebut terus.”

Syukurlah, saya patut berbangga pada diri sendiri, bahwasanya saya merasa saya adalah pembaca setia yang meskipun dilanda kejenuhan tetap berhasil memaksa diri membaca hingga tuntas. Prinsip, I won’t judge a book before I read it completely, mampu menahan saya untuk meletakkan buku ini dan membaca yang lain. Benar saja, setelah melewati masa pengenalan karakter para tokohnya, saya mulai terhanyut dan larut dalam kisah cinta manis berlatar dunia kuliner ini. Ahhh, Magali-lah yang menahan saya untuk terus dan terus dan terus membacanya hingga akhir.

Magali. Berkali-kali saya berdecak kagum pada mbak Winda yang berhasil membangun karakter tokoh utama perempuan ini dengan begitu kuatnya. Saya sampai menyiapkan beberapa pertanyaan seputar ini untuk diajukan kepada mbak Winda ketika talk show. Dan, jawaban mbak Winda tentang betapa beliau berusaha keras menghayati karakter ini dengan melakukan pengamatan langsung pada beberapa temannya yang memiliki representasi yang pas akan tokoh Magali ditambah background-nya sebagai food writer yang terjebak dilema (yang juga hasil riset pada teman-temannya) berhasil menghadirkan Magali dengan begitu kuatnya. Jempol dua saya acungkan pada mbak Winda. Magali buat saya ya, mbak? Hehehe.

penampakan kue macaroon. gambar dari sini: theresnoplacelikeoz.com
Berkebalikan dengan beberapa teman yang menyukai tokoh Beau (dan beberapa tokoh cowok di sini) saya malah merasa tokoh-tokoh cowok di sini kebanting sama Magali. Saya merasa Magali malah lebih ‘maskulin’ ketimbang Beau atau Ammar. Entahlah, apakah ini perasaan saya saja atau bagaimana, tapi cowok-cowok di Macaroon Love ini terkesan cerewet, wkwkwk. Tapiiii...saya pun merasai (dan mengakui) bahwa karakter mereka tak kalah kuatnya dengan Magali. Warna novel ini menjadi bersemburat menarik dengan hadirnya tokoh-tokoh itu. Hanya saja, di mata saya, Magali terlalu ‘bersinar’ di novel ini sehingga saya gagal mengalihkan pandangan dari sosoknya, bahkan untuk sekadar mengerling tokoh yang lain. Hahaha, parah nih.

Dari segi plot. Well, saya tak bisa bilang ini hal baru. Saya pernah baca novel romance bertema sama, dengan plot yang hampir sama pula berjudul No Dinner Date karya Intan Lui B. Dalam novel itu, sang tokoh utamanya (yang juga perempuan) sama-sama memiliki profesi sebagai food writer. Bedanya di novel No Dinner Date, tokoh utamanya menjadi wartawan tetap kalau tak salah, sedangkan Magali masih freelancer di Macaroon Love. Hal lain yang hampir mirip adalah letupan romance hadir di sela-sela si tokoh utama mengerjakan tugasnya. Tapiii, untungnya (bagi saya) dua novel ini sama bagusnya. Saya tak berniat membandingkan terlampau jauh, tapi buat siapa pun yang menyukai tema seperti ini tak ada salahnya jika ingin membaca yang karya Intan Lui B. itu juga. 


Hal lain yang sempat membuat saya kurang sreg adalah latar belakang kehidupan para tokohnya yang agak gloomy dan berpotensi banjir air mata bak adegan sinetron. Dan, sekali lagi, semakin jauh membaca saya semakin paham mengapa background-nya dibuat demikian. Saya justru merasa aneh ketika satu lagi kejadian suram yang dialami para tokohnya yang membawa konflik pada puncaknya kok malah agak datar dan kurang gelap. Hahaha, dasar ababil saya ini!

Secara keseluruhan saya menyukai novel ini. Hmmm, ending-nya manis meski terkesan ‘agak’ dipaksakan, tapi saya merasa cukup puas dengan bagaimana mbak Winda mengakhiri kisah ini. Begitu pun dengan segala sesuatunya tentang novel ini. Terutama untuk perjuangan mbak Winda dalam melakukan riset ketika menyelesaikan buku ini, termasuk dengan berkomunikasi langsung dengan pemilik restoran Suguhan Magali yang sesungguhnya. Yap, restoran tersebut memang benar-benar ada di Jakarta ini, tepatnya di Jalan Fatmawati. Begitu pun pada tokoh yang lain, Magali, Jodhi, dan Nene juga adalah hasil pengamatan mbak Winda pada beberapa teman dan kenalannya. Salute to the max deh buat usaha mbak Winda ini. Luar biasa, menurut saya sih.

gambar dari sini: www.id.openrice.com

Pada akhirnya, 3,5 bintang saya berikan pada novel ini. Saya rekomendasikan untuk pencinta romance yang ingin mencari sensasi romantisme yang berbeda, untuk mencicipi hidangan mbak Winda dalam Macaroon Love ini.


Nah, sangking senangnya saya pada novel ini, saya ingin menyelenggarakan giveaway berhadiah novel ini buat kalian. Berikut cara ikutan giveaway-nya.
1.       Giveaway diadakan di blog ini.
2.       Silakan jawab pertanyaan ini, “Jika kamu bisa memasak, masakan apa yang akan kamu buatkan secara spesial buat pasanganmu? Berikan alasannya ya.”
3.       Tinggalkan identitas kamu di akhir komentar, boleh alamat email, dan lebih baik jika akun twitter yang mudah di-mention.
4.       Periode giveaway: 27 – 28 Mei 2013, dan pemenang diumumkan tanggal 29 Mei 2013.

Good luck and keep reading, tweemans.