Monday, April 29, 2013

BBI 2nd Giveaway Hop Winner!


Ahhh, saya telat lagi.... #toyorpalasendiri. Harusnya kan ini diumumkan berbarengan dengan temen-temen Blogger Buku Indonesia Sabtu kemarin yaaaa....duhhh, mohon maaf untuk seluruh teman yang sudah ikutan di giveaway kedua dalam rangka ulang tahun BBI tahun ini.

Setelah selesai, saya menyerahkan keputusan pada rafflecofter untuk memilihkan pemenangnya. Dannn....yang terpilih adalah....


ARLIN SAFITRI

Selamaaaaattt.....tunggu konfirmasi dari saya ya...paket novel metropop ini akan dikirimkan ke kamu:



Oiya, untuk yang telah menjadi tweemans @fiksimetropop, kurang lebih dua minggu lalu saya pernah menyelenggarakan kuis #BukuRekomendasi, dan setelah dipilah-pilih secara acak, yang berkesempatan memiliki masing-masing novel Marginalia karya Dyah Rinni adalah:

1. May @dianmayy

dan
2. BookBooster @meliarawr


Sekali lagi, selamat buat kalian yang terpilih yaaaaa....yang masih belum terpilih...tetap semangat, masih akan ada giveaway lainnya nanti.

Terus membaca ya, teman.....

Wednesday, April 17, 2013

BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop


Ahhhh, telat kali saya ikut keramaian perayaan 2 tahun eksistensi komunitas keren: Blogger Buku Indonesia (BBI) yang meramaikan dunia perbukuan tanah air. Sudah pasti, di tahun keduanya ini BBI selayaknya anak-anak sudah siap untuk belajar jalan, bahkan mungkin berlari. Jadi, saya berharap ke depan, BBI makin menunjukkan kontribusi positifnya bagi dunia buku Indonesia. Congrats for you, Bebi!

minjem punya Esi: althesia.blogspot.com
Nah, dalam rangka selebrasi 2nd anniversary ini, para member BBI yang mendaftar sebagai host menyelenggarakan giveaway secara serentak yang sebenarnya sudah dimulai sejak Sabtu, 13 April 2013 lalu. Saya pun tak mau ketinggalan keramaian ini, maka dengan ini saya hendak menyelenggarakan giveaway buat kalian yang berminat sama hadiah yang saya sediakan.

minjem punya Oky: sinopsisuntukmu.blogspot.com

Hmm, kalau kamu sudah nyoba jalan-jalan ke beberapa blog teman BBI (blogbukuindonesia.com) yang menjadi host giveaway pasti bikin ngiler, ya? Rasanya semua hadiah itu pengen didapetin semua...wew. Nah, kali ini saya nggak ngasih banyak hadiah. Pun saya hanya akan memilih satu pemenang saja yang akan mendapatkan paket novel metropop di bawah ini. Ini novel metropop lama sih, jadi mungkin kamu sebenarnya sudah punya. Yahhh, siapa tahu saja masih ada metropop lover yang baru kecanthol ama metropop dan pengen ngoleksi, mungkin novel-novel ini bisa kamu miliki.


Nah, cara ikut giveaway-nya gimana? Gampang saja:
1. Periode giveaway: 17 - 26 April 2013
2. Isi form giveaway yang ada di sini (rafflecofter), dan opsi pertama adalah WAJIB jadi harus kamu isi, sedangkan selebihnya adalah pilihan (bisa diikuti atau tidak) tapi dengan nilai poin tambahan bagi masing-maisng opsi
3. Pemenang akan ditentukan secara random oleh rafflecofter


a Rafflecopter giveaway


Wednesday, April 10, 2013

[Resensi Novel Teenlit] Love Bracelet by Hanna Natasha


Jauhhh dari harapan...

Alvina terpaksa berpisah dengan Christy. Sahabatnya itu pindah ke Jerman. Tapi sebelum pergi, Christy berbagi gelang kembar dengan Alvina.

Beberapa tahun kemudian, saat SMA, Alvina bertemu dengan Farell, murid baru yang langsung jadi perhatian para murid cewek. Anehnya, Alvina merasa tingkah laku Farell sangat mirip dengan Christy.

Yang lebih aneh, Farell tahu soal kotak mainan yang dulu disembunyikan Alvina bersama Christy di taman. Dan Alvina semakin heran saat menemukan gelang kembar milik Christy ada di ransel Farell.

Apakah Farell dan Christy memiliki hubungan?
Apakah mungkin Farell adalah Christy?

Judul: Love Bracelet
Pnegarang: Hanna Natasha
Editor: Desmonia Ningrum
Pewajah sampul: Cecilia Hidayat
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 192 hlm
Harga: RP35.000
Rilis: April 2013
ISBN: 978-979-22-9447-7
My rating: 1 out of 5 star (apresiasi karena telah menulis novel ini).

Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya.....terserah Anda! 
Well, tagline iklan sebuah produk yang sempat populer beberapa tahun silam itu sepertinya cocok untuk menggambarkan betapa sebuah kesan pertama biasanya cenderung menentukan apa yang akan kita dapatkan selanjutnya. Berkat keikutsertaan saya sebagai salah satu juri seleksi pada Lomba Amore 2012/2013, saya mendapat petuah editing yang keren dari editor yang menjadi mentor saya, "Kalau naskah itu gak bisa bikin kamu betah di 20 halaman pertama, apa yang bisa kamu harapkan untuk membuatmu betah baca sampai akhir?" Yap, setuju. Kalau di bab-bab awal saja kita sudah dilanda bosan setegah sekarat, apakah masih ada harapan di tengah hingga ke akhirnya akan ada keindahan yang bisa direngkuh? Mungkin ada sih, tapi sepertinya probabilitasnya sangat jarang.

Saya begitu terpikat dengan gaya menulis Hanna Natasha ketika selesai membaca Runner-Up Girl, novel teen lit debutan Hanna tahun lalu. Tak tanggung-tanggung, 4 bintang saya sematkan pada novel itu. Dengan kesan pertama yang sedemikian menggoda, tentu saja saya langsung melambungkan harapan bahwa novel kedua Hanna akan bagus banget atau setidaknya setara bagusnya dengan novel pertamanya itu. Yah, kalau nggak bagus dari segi cerita pun, seharusnya masih bisa memukau dari segi tulisan. Hasilnya? NOL BESAR!

Saya sampai mual rasanya membaca novel Love Bracelet ini, *mulai lebay-mulai drama*. Sejak mengintip-baca pertama kali sehabis membeli (untung diskon 30%), saya langsung melotot ternganga. Dan, lalu mencoba melihat kembali ke sampul depannya. Okay, ini serius tulisan Hanna? Hanna Natasha yang saya suka tahun lalu? OH, GOD, beneran ini tulisan dia. Tapi kenapa jadi amburadul begini? Help me, GOD!

Jujur, saya hanya membaca sampai halaman 90-an, itu pun sebagian besar skimming. Lalu langsung meloncat ke bagian akhir menjelang epilog untuk sekadar tahu, apa sih yang sebenarnya diangkat oleh sang pengarang. Wow, keren sebenarnya tema yang diangkat. Semacam Luna-nya Julie Anne Peters. Saya nggak akan spoil di sini, karena menurut saya HANYA itu kekuatan yang dimiliki novel ini. Selebihnya, saya kecewa berat dengan novel ini. Dari segi tulisan, plot, subplot, karakterisasi, setting lokasi dan waktu, sampai dengan konfliknya kacau banget, man! Apa saya lagi-lagi musti maklum kalau ini tuh teen lit yang pangsa pasarnya TEEN di mana kejadian absurd pun bisa terjadi? Ya...kalau begitu saya mau apa? Kalau saya cukup menempatkan diri sebagai pembaca saja boleh, kan? Pembaca yang terpikat di novel sebelumnya sehingga dengan antusias berlebihan membeli novel berikutnya, lalu lemas dan kecewa supermampus ketika membacanya.

Okay, saya tak akan mengupas lebih dalam lagi tentang novel teen lit ini. Karena yang ada nanti cuman sumpah-serapah. Lagipula, saya pun nggak yang dengan mulus membaca kalimat per kalimatnya. Yang terang, mungkin saya harus berpikir puluhan kali dulu untuk membeli karya sang pengarang ini selanjutnya. Atauuuu...seharusnya saya test case dengan membaca sedikit bagian novelnya dulu sebelum membelinya.