Monday, August 6, 2012

[Resensi Novel Anak] Diary si Bocah Tengil: Kenyataan Pahit by Jeff Kinney


Wah, si tengil sudah tak lagi kocak nih...


Judul: Diary si Bocah Tengil - Kenyataan Pahit (buku #5)
Pengarang: Jeff Kinney
Penerjemah: Ferry Halim
Penyunting: Ida Wajdi dan Jia Effendie
Pewajah ssi: Aniza
Penerbit: Atria
Tebal: 217 hlm
Harga: Rp35.000
Rilis: Februari 2012 (cet. ke-4)
ISBN: 978-979-024-474-0

Gregory “Greg” Heffley sudah beranjak remaja (teen). Sekarang dia sudah SMP. Tapi, hey, kenapa dia nggak lagi sahabatan sama Rowley, ya? Iya sih, mereka itu sobat putus sambung nan legendaris. Sebentar bertengkar, sebentar berbaikan. Tapi, kini sepertinya agak serius. Greg berulang kali menghindarinya. Kenapa, ya?

Tapi, loh, kok pas Rowley diundang ke pesta Jordan Jury, si anak populer yang selalu bikin party paling asyik sesekolahan, Greg dengan antusias langsung menawarkan diri ikutan? Padahal, kan, yang diajak Rowley. Tapi, dasar sial, pada saat yang bersamaan Greg diancam ibunya untuk menghadiri pernikahan seorang kerabat. Hukumnya WAJIB.

Ahh, ketengilan apa lagi yang akan diperbuat Greg kali ini? Apakah dia sudah mulai belajar menjadi lebih dewasa? Simak saja tingkah polah Greg yang tetap tengil bin jail dalam buku kelima dari seri Diary of Wimpy Kid karya Jeff Kinney yang diterjemahkan oleh Penerbit Atria ini.


Membaca Diary si Bocah Tengil itu benar-benar sebuah hiburan yang menyenangkan sekaligus menggemaskan (pengen ngejitak Greg kadang-kadang). Tak jarang, kejailannya itu berakibat lumayan ‘fatal’. Baik bagi dirinya sendiri atau orang-orang di sekitarnya. Yang paling sering kena getah, tentu saja, Rowley, sang sahabat lugu nan polos itu. Saya suka adaptasi film pertamanya, tapi kurang begitu terpikat dengan film keduanya. Semoga film ketiga yang baru saja diputar di bioskop Amerika sana bulan ini dapat tampil lebih baik.

Oiya, balik ke seri kelima ini. Saya gagal menemukan titik-titik geli yang mampu menyemai benih tawa bagi saya. Jika di beberapa seri sebelumnya saya masih sempat menyembur gelak-tawa, kali ini saya adem-ayem-tentrem-kerto-raharjo. Lempeng aja gitu! Entah kenapa. Mungkin karena background Greg yang menjelang remaja sehingga banyolan tengilnya lebih menjurus ke nakal ketimbang komikal? Ada sih beberapa yang lumayan, misalnya ketika Greg beralasan tak bisa bangun pagi kalau tak ada manusia asli (dan bukan jam beker) yang membangunkannya (hlm. 77), atau ketika Greg lebih sibuk mengingat halaman buku pelajarannya yang dijilat oleh Dad ketika membantunya mengerjakan PR ketimbang mengingat pelajarannya itu sendiri (hlm. 65).

http://www.wimpykidclub.co.uk

Malah, saya justru disuguhi beberapa tabiat Greg yang satu-dua bisa saja dicontoh untuk terapi bagi anak-anak. Misalnya pada halaman 69-71, di mana Greg bilang dia punya sistem hebat dalam hal mengingat sesuatu, yaitu dengan melakukan sesuatu hal sebagai penanda akan memori/pesan yang harus diingatnya. Sebagai contoh: Mom mengingatkan Greg yang sudah akan tidur bahwa besok pagi Greg harus bawa surat izin, Greg tak akan menulis pesan itu, dia cukup melempar bantal ke seberang ruangan. Esok paginya, saat bangun, Greg mendapati bantal tergeletak di lantai, dia akan bertanya “Mengapa bantal ini ada di sini?” Nah, setelah itu, ia akan teringat, “Oh iya, aku harus bawa surat izin ke sekolah.” Begitu, teori Greg, yang diklaimnya belum pernah gagal. Menurut saya sih, boleh juga dicoba. Hehehe.

Ada beberapa typo minor sih di buku ini, tapi tidak begitu mengganggu lah.

(hlm. 67) Mr. Mckelroy = Mrs. McKelroy
(hlm. 144) George Freer = George Fleer
(hlm. 177) Rowly = Rowley
(hlm. 208) tahun dengan = tahun depan
Secara keseluruhan, buku ini tak terlalu kocak, tapi juga tetap menghibur. Jadi, so-so lah bagi saya. Banyak sentilan dan pelajaran hidup yang sebenarnya dapat dipetik dari tingkah jailnya Greg. Saya tetap akan membaca seri berikutnya jika Atria masih menerbitkan terjemahannya. 3 bintang saya berikan kepada Greg yang harus menghadapi kenyataan pahit demi menghadapi perubahan-perubahan dalam hidupnya.

Selamat membaca, kawan!


1 comment:

  1. pengen baca yang edisi terbaru,tapi belum diterjemahin..

    ReplyDelete