Showing posts with label Kasie West. Show all posts
Showing posts with label Kasie West. Show all posts

Wednesday, November 4, 2015

[Resensi Novel Young Adult] The Fill-in Boyfriend by Kasie West


Witing trisno jalaran soko kulino...
(cinta hadir karena terbiasa)

When Gia Montgomery's boyfriend, Bradley, dumps her in the parking lot of her high school prom, she has to think fast. After all, she'd been telling her friends about him for months now. This was supposed to be the night she proved he existed. So when she sees a cute guy waiting to pick up his sister, she enlists his help. The task is simple: be her fill-in boyfriend—two hours, zero commitment, a few white lies. After that, she can win back the real Bradley.

The problem is that days after prom, it's not the real Bradley she's thinking about, but the stand-in. The one whose name she doesn't even know. But tracking him down doesn't mean they're done faking a relationship. Gia owes him a favor and his sister intends to see that he collects: his ex-girlfriend's graduation party—three hours, zero commitment, a few white lies.

Just when Gia begins to wonder if she could turn her fake boyfriend into a real one, Bradley comes waltzing back into her life, exposing her lie, and threatening to destroy her friendships and her new-found relationship.

Judul: The Fill-in Boyfriend
Pengarang: Kasie West
Tebal: 352 hlm
Format: e-book
Bahasa: Bahasa Inggris

https://www.goodreads.com/book/show/18660447-the-fill-in-boyfriend 

The Fill-in Boyfriend adalah buku ketiga Kasie West yang saya baca setelah The Distance Between Us dan On the Fence. Yang membuat saya tertarik untuk membaca karya-karya Kasie West adalah kemampuan Kasie untuk menuliskan kisah remaja-dewasa-muda yang biasa namun serba tak terduga dengan karakter-karakter yang kuat. Tak terkecuali The Fill-in Boyfriend ini. Mungkin tema cowok bohong-bohongan sudah pernah dinovelkan, tapi karakter Gia Montgomery yang adalah tipikal cewek populer dan sekaligus rapuh sepertinya masih jarang diangkat sebagai karakter utama. Dan, Kasie bisa membuat saya geregetan sepanjang membaca karena sisi rapuh dari seorang "ratu" sekolahan itu.

Selain Gia, karakter-karakter lain juga cukup kuat, termasuk ibu dari si cowok bohong-bohongan. Well, saya tidak akan menyebutkan nama karakter si cowok bohong-bohongan, ya. It will destroy the whole story. Karena memang itu yang menjadi inti dari kisah The Fill-in Boyfriend ini.

Oh, dan, ya, yang juga membuat saya menyukai novel remaja-young-adult karya Kasie adalah cara menulis yang diakuinya "squeaky clean" dan saya memang terobsesi membaca (atau menulis) kisah romance yang tetap bikin kebat-kebit tanpa adegan yang terlalu vulgar.

Secara garis besar, The Fill-in Boyfriend mengisahkan kegalauan Gia yang terus didesak oleh teman segengnya--terutama Jules, untuk membuktikan bahwa dia punya cowok. Terakhir Gia menyebut nama cowoknya Bradley, anak kuliahan, dan pernah berfoto bersama namun sayangnya (atau untungnya?) wajah Bradley tetap tak terlihat begitu jelas sehingga teman-temannya masih belum teryakinkan bahwa Gia punya cowok. Sial banget donk, ya, kalau cewek sepopuler Gia enggak punya teman kencan di pesta Prom? Celakanya, Gia memang sepertinya ketiban sial. Justru di pesta itulah Bradley yang akhirnya datang malah minta putus darinya. Panik dan stres membuat Gia frustrasi. Unutngnya ada seorang cowok---entah baik hati, entah psycho--di parkiran yang mau dimintanya jadi cowok pengganti Bradley--the Fake Bradley, dan menemaninya ke pesta Prom.

Itulah awal premis hubungan Gia dengan the Fake Bradley di hampir sepanjang novel. Nanti ada remah-remah konflik yang disumbang dari adik dan ibu si cowok Fake Bradley, keluarga Gia sendiri, mantan si Fake Bradley, dan tentu saja teman segeng serta teman satu sekolah Gia. Buat saya, sih, kisahnya cukup seru dan bikin senyum-senyum sendiri dan geregetan sendiri. Kalau kamu lagi kepingin baca kisah remaja yang enggak ribet, ringan, tapi cukup mengasyikkan, The Fill-in Boyfriend ini bisa jadi pilihan bahan bacaanmu selanjutnya. Untuk sementara ini belum ada versi terjemahan bahasa Indonesia-nya, sih.

My rating: 3,5 out of 5 star.

Saturday, April 26, 2014

[Resensi Novel Young Adult] DISTANCE Between Us by Kasie West



Another Cinderella love story

Sinopsis

Tujuh belas tahun Caymen Meyers belajar sejak awal bahwa orang kaya tidak bisa dipercaya. Dan setelah bertahun-tahun mempelajari orang kaya dari belakang kasir toko porselen boneka ibunya, ia semakin meyakini hal tersebut.

Lalu datanglah Xander Spence, seorang pemuda yang tinggi, tampan, dan kaya raya. Meskipun tampaknya berbeda dengan orang kaya lainnya, Caymen merasa bahwa ketertarikan Xander padanya takkan bertahan lama. Satu hal yang dia pelajari dari peringatan ibunya yaitu orang kaya mudah tertarik pada wanita lain. Tapi ketika kesetiaan dan perhatian Xander berhasil meyakinkan Caymen bahwa menjadi kaya bukanlah suatu cacat karakter, dia menyadari bahwa uang berperan jauh lebih besar dalam hubungan mereka ketimbang yang dia sadari.

Dengan begitu banyak hambatan yang ada di jalan mereka, bisakah dia menutup jarak antara mereka?
 
Pengarang: Kasie West
Penerjemah: Lisa Indriana Yusuf
Penyunting: Bunga Siti Fatimah
Pewajah sampul: Ellina_wu@hotmail.com
Penerbit: Laluna and Friends (StudioKata)
Tebal: 398hlm
Harga: Rp59.000
Rilis: Februari 2014
ISBN: 9786029719758

Pernah melihat sekilas di rak New Arrival salah satu toko buku di Jakarta, tapi belum tergerak untuk mencomot novel ini, kala itu. Selain tidak familier dengan nama pengarangnya, secara pribadi saya tak begitu menyukai kovernya (kurang menggambarkan romantisme dan perjuangan tokoh di dalam kisahnya, menurut saya). Tapi, … surpriseeee… saya mendapat kiriman novel ini dari StudioKata. Makasihhh…


Lalu, saya agak menyesal, kenapa merasa ragu untuk mencomot novel ini dari sejak kali pertama melihatnya di toko buku. Begitu saya membuka lembaran awalnya, saya langsung tersedot ke dalam ceritanya dan terhanyut buaian dongeng Cinderella gaya baru besutan Kasie West ini. Tentu saja, selayaknya kisah Cinderella yang sudah kita kenal, tak banyak hal baru yang ditawarkan Kasie dalam novelnya ini. Tetapi, gaya menulis dan selipan konflik serta karakter-karakter yang diciptakan Kasie begitu menarik sehingga sentuhan romansa klasik khas negeri dongeng ini tampil demikian manis.

Caymen Meyers tinggal berdua saja dengan ibunya di sebuah rumah kecil berkamar sempit yang menyatu dengan toko boneka yang tak begitu ramai dikunjungi pelanggan. Namun, tentu saja, toko boneka itu punya satu-dua pelanggan loyal, salah satunya Mrs. Dalton yang sering memesan boneka sebagai hadiah untuk cucu-cucunya. Karena urusan Mrs. Dalton-lah, Caymen bertemu dan berkenalan lalu jatuh hati pada Xander Spence. Tapi, sebagaimana yang diyakininya selama ini, plus doktrin yang diajarkan ibunya, Caymen selalu memandang sinis orang kaya, dan Xander adalah cowok kaya, anak miliuner di kota itu. Novel ini menguraikan perang batin Caymen antara cinta dan prinsip yang selama ini dipegangnya. Juga tentang keluarga, persahabatan, dan hubungan antarsesama.

Menurut salah satu teman, kekuatan novel ini terletak pada dialog antartokoh dan monolog (narasi) Caymen sebagai tokoh dengan PoV orang pertama di novel ini. Kekuatannya itu tampak dari kalimat-kalimat sarkasme yang menggelitik dan membuat saya terpingkal. Meskipun beberapa kalimat kurang dapat saya tangkap esensinya, terjemahannya juga lumayan oke, kok. Interaksi Caymen-Xander atau Caymen-Mason, atau interaksi Caymen dan Susan, ibunya, serta dengan Skye, sahabat karibnya, dapat saya tangkap dengan jelas.

Soal ceritanya, sekali lagi, novel ini tak menawarkan hal baru. Cewek cantik yang kebetulan miskin bertemu dengan cowok tampan bak pangeran yang kaya raya. Canggung. Kikuk. Tapi saling mengait, karena saling kagum. Si cewek masuk ke kehidupan si cowok, begitu sebaliknya. Masing-masingnya mencoba mencampuri kehidpan mereka. Datang konflik. Keluarga yang sepertinya tak merestui. Orang ketiga yang menyalakan api cemburu. See? Sounds generic? Bahkan, ending-nya, OH-ASTAGA sinetron banget, ya? Rahasia kelam masa lalu ibunya yang juga memengaruhi hidup Caymen, bahwa dia sebenarnya……..(spoiler). Untung saja, gaya menulis Kasie cukup memikat, sehingga saya tetap dapat menikmati kisah Cinderella ini dengan antusias.

Dari segi teknis, masih banyakkkkkkkkk banget typo-nya, ini beberapa yang saya temukan:
1.       Penggunaan kata memerhatikan di sepanjang cerita, di KBBI yang sekarang dikenal adalah memperhatikan
2.       (20) kebiasannya = kebiasaannya
3.       (31) berterima kasih kasih = kelebihan kata “kasih”
4.       (57) jahil = jail (dalam konteks kalimat seharusnya bermakna ‘nakal’ bukan ‘jahat’)
5.       (62) halam = halaman
6.       (70) Lagipula = Lagi pula
7.       (70) dikeliling = dikelilingi
8.       (91) yang ada dia pikirkan = yang dia pikirkan
9.       (93) berkata, “sebentar saja.” = berkata, “Sebentar saja.”
10.   (99) seksama = saksama
11.   (103) apa Mom = Apa Mom
12.   (107) menggaris bawahi = menggarisbawahi (sambung)
13.   (106) Sebenernya = Sebenarnya (konteks kalimat bukan dialog)
14.   (109) menoleh dan dan dia = kelebihan kata “dan”
15.   (111) ada yang saat yang tepat = kelebihan kata “yang”
16.   (120) kalau pun = kalaupun (sambung)
17.   (124) kataku dengan dengan tiga = kelebihan kata “dengan”
18.   (138) disitulah = di situlah (pisah)
19.   (145, 186) ke mari = kemari (sambung)
20.   (145) di banding = dibanding (sambung)
21.   (146) sekali pun = sekalipun (konteks kalimat bukan bermakna frekuensi)
22.   (155) mengeetuk = mengetuk
23.   (159) mempercayaiku = memercayaiku
24.   (162) antrian = antrean
25.   (176) Akhinya = Akhirnya
26.   (184, 187) kita = kami
27.   (240) kelakukan = kelakuan
28.   (244) ijin = izin
29.   (250) seringkali = sering kali
30.   (256) saling berhadapan = sudah bersifat resiprokal, tak perlu ditambahkan kata “saling”
31.   (261) memerkirakan = memperkirakan
32.   (270) siapapun = siapa pun (sambung)
33.   (271) berkaca mata = berkacamata (sambung)
34.   (272) dikembang biakkan = dikembangbiakkan (sambung)
35.   (280) praktek = praktik
36.   (299) Aku bisa bisa merasakan = kelebihan kata “bisa”
37.   (308) mengetahi = mengetahui
38.   (319) apapun = apa pun
39.   (327) sepertinya yang = seperti yang
40.   (329) menambahkah = menambahkan
41.   (347) Terima kasih kasih = kelebihan kata “kasih”
42.   (351) Aku berbalik lalu dan = kelebihan kata sambung, hilangkan salah satu
43.   (373) ada yang orang lain = kelebihan kata yang

Selain sederet typo itu, masih ada beberapa kesalahan peletakan tanda baca, kalimat yang tidak efektif, dan penggunaan istilah-istilah yang tidak konsisten. Satu kalimat yang masih sulit saya pahami maksudnya ada di halaman 126:

Aku kembali menahan napas. Tubuhnya wangi sabun mandi dan detergen mahal.

Tubuhnya wangi detergen? DETERGEN? Sabun cuci maksudnya? Jadi, mandi pakai sabun cuci? #eh

Selebihnya saya suka novel ini. Meskipun klise nggak ketulungan, saya tetap suka. Well, saya pikir gaya menulis Kasie memang benar-benar masuk di selera saya. Biasanya, tema dan adegan klise serta sekuali typo seperti ini langsung membuat saya ilfil ketika membaca atau malah tak berminat menyelesaikan baca. Tapi, entah kenapa, saya mulus-mulus saja ketika membaca novel ini. Weird.

Saya pikir Aria (Lucy Hale) dan Ezra (Ian Harding) pas memerankan Caymen-Xander.



My rating: 3,5 out of 5 stars.