Saturday, May 7, 2016

[Wisata Buku] Akhirnya Big Bad Wolf book sale digelar di Indonesia


Demam Big Bad Wolf book sale sudah saya rasakan jauh-jauh hari. Yang saya tahu, book sale yang satu ini aslinya digelar di Malaysia, berpindah-pindah negara bagian, enggak hanya di Kuala Lumpur saja. Puji Tuhan, saya memiliki beberapa kesempatan untuk mengunjunginya. Dua kali di Kuala Lumpur, satu kali di Penang, dan satu lagi di Negeri Sembilan (Seremban). [Kunjungan pertama saya share di sini] Well, enggak selalu bikin puas sih, tapi saya menikmati setiap kunjungan. Dan, dalam setiap kunjungan itu, saya selalu membayangkan bagaimana jika suatu saat Big Bad Wolf juga menggelar book sale di Indonesia, ya?


Dan... taraaa.... Enggak harus menunggu lama (bahkan enggak ada setahun dari kunjungan terakhir saya di Seremban), Big Bad Wolf benar-benar menggelar event penjualan buku di Indonesia. Bertajuk The Big Bad Wolf book sale in Jakarta, event ini justru dilaksanakan di International Convention Center, Bumi Serpong Damai (ICE-BSD) di Tangerang Selatan, bukannya di Jakarta, mulai tanggal 30 April s.d. 8 Mei 2016. Bahkan, kabarnya diperpanjang sampai dengan... 9 Mei 2016. Yeah, hanya satu hari saja sih diperpanjangnya, hehehe.


Dari dua kali mengunjungi arena Big Bad Wolf Jakarta 2016, saya bisa bilang... man, that was the biggest and the baddest book sale I've ever visited in Indonesia, eh... in Jabodetabek, maksudnya. Damn! Orang Indonesia gitu banget, ya. Seingat saya, di Malaysia saja, untuk bisa masuk ke area pameran enggak perlu antre, loh. Hanya di Big Bad Wolf Jakarta inilah--untuk sekadar masuk (belum tentu berbelanja)--para pengunjung harus antre. Yah, meskipun tidak sampai berjam-jam, tapi tetap saja itu luar biasa, untuk ukuran pameran buku. Kabarnya, jika pihak panitia merasa event perdana di Indonesia ini sukses maka event Big Bad Wolf book sale akan diselenggarakan lagi tahun depan. Bahkan, ada juga kisikan yang bilang setiap enam bulan! Wow! Dan, melihat animo pengunjungnya, saya yakin pihak Big Bad Wolf akan menggelarnya lagi, deh.

Untuk book sale kali ini, syukurlah saya enggak lagi kalap. Saya pun 'hanya' berkunjung dua kali ke sana. Dan, dari dua kali kunjungan itu saya 'hanya' mencomot 12 buku saja. Satu di antaranya buku terjemahan yang juga ikut dipamerkan oleh Penerbit Mizan. Selain harganya yang masih lumayan dan ada orang rumah yang mewanti-wanti untuk enggak belanja banyak *ampun,buistri*, buku-buku inceran--terutama fiksi young adult dan fantasy--tak sebanyak ekspektasi saya. Tumpukan bukunya sih bejibun, tapi yang menarik minat saya tak sebejibun itu. Harapan menemukan nama-nama seperti Katie McGarry, Sarah J. Maas, Sabaa Tahir, John Green, David Levithan, Jennifer Echols, Emery Lord, Morgan Matson, etc, menguap setelah berkeliling beberapa kali dan enggak menjumpainya. Entah memang dari awal enggak ada, atau sudah keduluan dicomot book lover yang lain. Sementara itu, inilah hasil belanjaan saya:

kunjungan pertama: 1 Mei 2016

kunjungan kedua: 5 Mei 2016

Dari semuanya saya paling bersemangat ketika menemukan Landline-nya Rainbow Rowell.

Bermotor ke ICE-BSD

Banyak dari rekan pembaca yang non-mobil pribadi memilih layanan KRL-commuter line atau sewa mobil online semacam Uber dan Grabcar, saya memutuskan bermotor ke ICE BSD. Tentu saja, saya beberapa kali nyasar dulu sebelum berhasil menjangkau arena convention yang biasanya digunakan untuk menggelar pertunjukan musik atau live action itu. Berhubung sama sekali buta soal ICE BSD, saya meminta bantuan Google Maps untuk memberikan petunjuk arah dan memandu saya hingga sampai di ICE-BSD.

Pada kunjungan pertama, saya memilih jalur Pasar Modern Bintaro - Tegal Rotan - Cendrawasih - Aria Putra Raya - Suka Mulya - Mujair Raya - Lele Raya - Beringin Raya - Siliwangi - Ciater Barat Raya - Rawa Buntu - Pelayangan - Boulevard BSD Timur - BSD Grand Boulevard - ICE BSD. Rute ini membuat saya beristighfar terus-menerus sepanjang jalan. Iya sih, jalanannya sedang diperbaiki (ditinggikan dan dibeton, kalau enggak salah), tapi benar-benar kacrut jalannya. Untung saja saya enggak jadi ngajak buistri yang awalnya berniat ikutan. Saya salah pilih rute, sepertinya.


Untuk kunjungan kedua, saya mencoba mencari alternatif rute lain. Well, awalnya saya kapok main ke book sale lagi, teruama karena faktor jalanan yang astaghfirullah itu. Namun, si YiYul (sport camera keluaran Xiaomi milik saya) entah bagaimana, ketinggalan di ICE-BSD, huhuhu. Ada-ada aja, sih. Rute kedua: Pasar Modern Bintaro - Tegal Rotan - Cendrawasih - Aria Putra Raya - Bukit Indah - Serua - Ciater Raya - Letnan Soetopo - Boulevard BSD Timur - BSD Grand Boulevard - ICE BSD. Rute ini jauh-jauh-jauh lebih asyik ketimbang rute pertama. Waktu tempuh juga lebih singkat, kurang lebih satu jam lebih sedikit dibanding rute pertama yang hampir mencapai dua jam!

Jadi, buat yang masih kepingin ke ICE-BSD dengan moda transportasi motor dan dari arah Selatan Jakarta seperti saya, lebih baik pilih rute kedua, deh. Selamat berbelanja, tweemans.

Jepretan beberapa buku yang menurut saya oke:









3 comments:

  1. Wah Secret Life of Prince Charming aku punya tuh (dan masih ditimbun) hahaha

    ReplyDelete
  2. buseeeeeeeeetttttt seru bangeeetttttt xD aaaaaa mau bangeeet mau mau mau . sayang nggak sampe jogja sih ya huaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adlina...ke Surabaya aja Oktober ini. BBW sudah sampe sana, hehehe...

      Delete