Thursday, August 13, 2015

[Review Novel Young Adult] P.S. I Still Love You (To All the Boys I've Loved Before #2) by Jenny Han


Tetapkan hatimu, Lara Jean...

Lara Jean didn’t expect to really fall for Peter.
She and Peter were just pretending. Except suddenly they weren’t. Now Lara Jean is more confused than ever.
When another boy from her past returns to her life, Lara Jean’s feelings for him return too. Can a girl be in love with two boys at once?

In this charming and heartfelt sequel to the New York Times bestseller To All the Boys I've Loved Before, we see first love through the eyes of the unforgettable Lara Jean. Love is never easy, but maybe that’s part of what makes it so amazing.

Judul: P.S. I Still Love You (To All the Boys I've Loved Before #2)
Pengarang: Jenny Han
Penerbit: Simon & Schuster Books
Edisi: ebook (bahasa Inggris)
Tebal: 337 hlm
Rilis: 26 Mei 2015

https://www.goodreads.com/book/show/20698530-p-s-i-still-love-you
Saya suka To All the Boys I've Loved Before karya Jenny Han yang kebetulan saya baca ketika menerima order memeriksa aksara versi terjemahan bahasa Indonesia yang [waktu itu] hendak diterbitkan oleh Penerbit Spring. Manis banget ceritanya, tapi enggak bikin "sakit gigi" juga karena kemanisannya itu [menurut saya, sih]. Unyu-lah kalau kata ABG zaman sekarang. Kamu yang belum baca, silakan deh dicoba baca, ya, sebelum baca sekuelnya ini. Melihat booming dari novel keduanya ini, semoga Penerbit Spring juga berminat menerbitkan kembali versi terjemahannya.

Melanjutkan akhir dari drama Lara Jean di To All the Boys I've Loved Before, di buku keduanya ini Lara Jean akhirnya bersepakat meneruskan hubungannya dengan Peter Kavinsky. Tetap dengan kontrak meskipun kali ini, tanpa bisa dicegah, hati dan rasa Lara Jean juga ikut larut dalam hubungan itu. Mau tak mau sisi romantis seorang gadis dari keluarga Song yang akhirnya jatuh cinta dan punya kekasih membuat Lara Jean berusaha menjadi pacar yang baik untuk Peter. Dan, dia juga berharap Peter juga merasai hal sebaliknya.
“I say, “In the contract we said we wouldn’t break each other’s hearts. What if we do it again?” Fiercely he says, “What if we do? If we’re so guarded, it’s not going to be anything. Let’s do it fucking for real, Lara Jean. Let’s go all in. No more contract. No more safety net. You can break my heart. Do whatever you want with it.” 

Namun, tentu saja, hubungan keduanya tidak berjalan dengan mudah. Ada kasus penyebaran video intim, Genevieve yang masih terkesan nempel pada Peter, kehadiran tak terduga surat balasan sekaligus si cowok pemilik surat--John Ambrose McClaren, sampai dengan permasalahan di keluarga Song sendiri. Di buku kedua ini, Lara Jean juga mulai magang di panti jompo tempat kakaknya, Margot, dulu juga pernah magang, dan dari situ masih ada kaitan pada kisah cintanya karena ternyata salah satu penghuni panti ada hubungannya dengan....[sensor, spoiler, hehehe]
So I take Peter’s hand; I put it on my heart. I tell him, “You have to take good care of this, because it’s yours.”

Saya suka buku ini, karena banyak hal dikisahkan mengalami pengembangan, termasuk (dan yang paling utama) kehidupan keluarga Song sendiri, mulai dari ayah, Margot, dan Kitty. Meskipun demikian, saya kehilangan cerita si tetangga, Josh. Meskipun ada disempil-sempilkan kisahnya, sebenarnya saya berharap Josh bisa jadian sama Lara Jean, walaupun Lara Jean sendiri sudah bilang nggak bakal suka kepada Josh secara Josh itu kan mantan pacar setengah matinya Margot. Tapi, entahlah, saya suka Josh, hahaha.


Kalau membaca novel bahasa Inggris saya memang jarang komplain (iyalah, saya enggak bisa komplain soal typo atau kalimat tak efektifnya), begitupun dengan novel ini. Selain memang gaya bertutur Jenny yang mengalir enak, memang tak ada yang bisa saya komplain. Well, kecuali bagian bikin gemasnya sewaktu Lara Jean senewen dan kepingin putus dari Peter. Huh, pengin menjitak kepalanya, nih. Dan, meskipun kehadiran John Ambrose berhasil memberi warna pada kehidupan Lara Jean, saya kok kurang begitu suka, ya. Mendingan kalaupun berkonflik karena permasalahan "seperti itu" lebih enak sama Josh saja. *teteup*

Overall, saya menikmati merampungkan baca novel ini. 4 out of 5 star untuk lanjutan kisah Lara Jean yang berusaha memahami cinta seorang Peter Kavinsky ini. Well done, Jenny.
When you lose someone and it still hurts, that's when you know the love was real.

Selamat membaca, tweemans.

2 comments:

  1. Sekuel ini ada rencana untuk diterjemahkan kan, Bang?

    ReplyDelete
  2. Nah, saya pun kurang tahu, Kang Opan. Semoga saja sih diterbitkan kembali oleh Spring. Kalau melihat tren penjualan TATBILB sih mestinya diterjemahkan, hehehe. *sok nerawang*

    ReplyDelete