Saturday, May 9, 2015

Selamat 11 Tahun Teenlit GPU!!!


Wow, sudah sebelas tahun, ya, sejak kali pertama Teenlit diterbitkan? Tentu bukan rentang waktu yang singkat, ya. Dan, pengalaman juga membuktikan, novel-novel berlatar dunia remaja khas Teenlit masih terus ada dan dierbitkan oleh GPU. Dan, terutama, masih terus digemari pembaca remaja (ataupun non remaja) Indonesia.

Ini testimoni saya untuk 11 tahun keberadaan Teenlit di tengah dunia perbukuan tanah air, yang disertakan dalam kumpulan cerpen 11 Jejak Cinta yang baru saja diterbitkan untuk merayakan hari lahirnya Teenlit:


Kita semua pasti pernah melewati masa-masa remaja. Semua keceriaan khas darah muda. Semua kegalauan masa kanak-kanak yang harus segera ditinggalkan. Keluarga. Sahabat. Dan, cinta. Bahkan, tujuh warna pelangi tak akan sanggup mengalahkan perpaduan jutaan warna pada masa-masa remaja.

Semua hal baru kadang membingungkan. Butuh ada yang memandu untuk mencari jalan atau mungkin sekadar teman jalan untuk tersasar-tapi-menyenangkan. Teman baru mungkin belum bisa diandalkan. Pacar baru, apalagi. Sama-sama dalam perjalanan yang tak terduga nan mendebarkan. Bisa jadi, di ujung lorong kelas ada kakak senior yang siap menggencet. Sedang, di tikungan dekat UKS ada saingan yang masih berusaha merebut pacar barumu. Lalu, di belokan tepat dekat kantin, ada sahabat yang ternyata menikammu dari belakang, menyebarkan gosip yang tak benar tentangmu.

Apa pun bisa terjadi di dunia remaja. Dan, pengetahuan tentang kehidupan yang masih terbatas bisa jadi mengacaukan pikiran. But, hey… beruntunglah, kini ada Teenlit. Sedih, pengin nangis, senang, pengin ketawa, ada Teenlit yang menemanimu. Kisah-kisah yang tersaji dalam novel Teenlit sangat mungkin membantumu melalui beragam kebingungan menghadapi masa remajamu.

Saya pun merasa beruntung. Well, memang sudah lewat masa remaja saya ketika Teenlit “lahir”, tapi berkatnya saya berkesempatan mengenang masa-masa remaja saya dulu… banget. Bernostalgia melewati lorong-lorong waktu yang merekam semua kejadian. Bikin iri, sudah pasti. Bikin keki, iya juga. Kalaulah saya punya mesin waktu atau mukjizat kembali ke masa lampau, saya ingin merasai pengalaman menjadi remaja seperti yang dikisahkan dan digambarkan dalam novel-novel teenlit. Saya kepingin sekuat dan seceria Fairish. Saya kepingin punya sahabat-sahabat sejati semacam Wening, Marshella, dan Joy. Dan, tentu, saya tak akan menolak merasai kisah seromantis Dealova. Ahh… indahnya.

Jadi, selamat hari lahir, Teenlit. Terima kasih telah memberi warna pada dunia literasi Indonesia. Dan, teruslah bersemangat untuk menghadirkan kisah-kisah remaja yang menginspirasi.

Dari yang mengaku-aku sebagai kakakmu,
XOXO - @fiksimetropop

0 comments:

Post a Comment