Thursday, April 30, 2009

Artikel Salinan: Mengapa Anda Harus Baca Buku Bagian Kedua


Bukan cuma untuk alasan pengetahuan. Lebih dari itu, buku-buku di lemari Anda adalah cerminan kepribadian dan cara berpikir Anda.



OLEH NUZUL AKBAR NAZAR

Majalah Men’s Health Indonesia

Edisi April 2009, Nomor 04/IX, halaman 50-52



BUKU DAN ALAM BAWAH SADAR



Semakin banyak Anda membaca buku, biasanya Anda semakin terampil berpikir sistematis. Yap! Selain otak Anda dirangsang secara terus-menerus untuk menghubungkan rangkaian informasi, buku-buku yang Anda baca pun –apalagi jika berbentuk jurnal ilmiah, sangat mengandalkan sistematika berpikir. Hal ini kemudian menjadi kebiasaan yang diadopsi oleh otak Anda secara tidak sadar.



Kapan buku begitu memengaruhi alam bawah sadar Anda? “Menjelang, dan saat baru saja bangun tidur,” kata Romy. “Karena saat kita bangun tidur, alam bawah sadar masih dalam keadaan kosong sehingga informasi akan lebih mudah direkam di otak. Menjelang tidur juga menjadi kondisi terbaik untuk alam bawah sadar dalam merekam sesuatu, karena saat itu biasanya Anda merasa sangat relaks.”



Namun menurutnya, ada syarat utama agar Anda bisa mendapatkan informasi secara maksimal dari sebuah buku. “Anda mesti mengosongkan pengetahuan Anda terlebih dahulu. Jadilah murid teladan ketika Anda membaca dan jangan bersikap layaknya komentator yang siap memperdebatkan isi buku tersebut.”



Jika hal di atas bisa Anda lakukan, maka barangkali Anda akan mendapatkan 5 M manfaat membaca:

  1. Mempertahankan fungsi otak, termasuk konsentrasi dan daya ingat.
  2. Membekali diri dengan informasi dan ilmu pengetahuan.
  3. Melatih berpikir sistematis.
  4. Menghibur diri dengan membaca buku favorit, komik, atau pun yang bersifat jenaka.
  5. Menambal waktu luang dengan aktivitas yang berguna.

Sebenarnya masih ada satu manfaat hebat lainnya, yaitu, ketika Anda beranjak tua dan tetap membaca maka Anda memperkecil risiko menjadi pria pelupa.



BAGAIMANA PRIA SIBUK MEMBACA?



Maksud kami, kendala paling besar yang Anda hadapi untuk membaca adalah waktu. Berapa banyak sih waktu luang untuk pria aktif modern seperti Anda? Jangan khawatir, Romy Rafael menawarkan solusinya: Speed reading. Beberapa contohnya:



TANPA GAUNG. Maksudnya, meniadakan suara alam bawah sadar ketika Anda sedang membaca. Suara ini bersifat spontan dan terjadi setelah Anda membaca sesuatu yang membekas pada pikiran Anda. Misalnya Anda membaca ‘rendang nikmat’, suara batin Anda kemudian berkata, “Ah, rendang kan pedas.” Apapun spontanitas komentar yang keluar dari alam bawah sadar, disadari atau tidak akan membuat waktu membaca menjadi lebih lama.



NO RETURN. Jangan pernah berpikir untuk membuka kembali halaman yang telah Anda lewati. Anda ingin membaca dengan cepat, bukan menghapal materi ujian seperti saat kuliah dulu. Pada kondisi ini, hal terpenting yang harus Anda lakukan adalah mendapatkan ide atau gagasan besar dari buku yang sedang Anda baca.



PHOTO READING (Ini Yang Paling Ekstrem!)

  • Baca index buku yang biasanya terletak di bagian belakang buku, kemudian pahami keseluruhan daftar isi untuk mengetahui gambaran isi buku.
  • Baca semua judul, subjudul, dan semua bagian buku yang ditandai –baik dengan huruf tebal, miring, garis bawah, atau pun penandaan lain.
  • Agar Anda bisa dengan cepat menemukan huruf tebal, miring, garis bawah, atau pun penandaan lain, fokuskan mata pada tengah-tengah buku.
Setelah Anda mengetahui speed reading, mungkin Anda tak bisa lagi beralasan tidak punya waktu untuk membaca. Tapi menurut kami, alasan waktu selalu bisa direkayasa. Bukankah duduk di atas kloset sambil membaca bisa menjadi salah satu alternatif?



Bersambung ke bagian ketiga

Kembali ke bagian pertama



Catatan: seluruh artikel adalah diambil secara langsung (menyalin/menyadur) dari sumbernya, tanpa ditambah atau dikurangi. Salut dan apresiasi adalah kredit kepada penulis aslinya. Dikarenakan bersumber dari majalah pria, maka subjek pembicaraan mengarah kepada jenis kelamin pria. Namun demikian, menurut pendapat saya, artikel ini bisa dimaknai secara universal.

0 comments:

Post a Comment